Duduklah. Angin sepoi-sepoi yang datang menyapa dedaunan di bawahmu, tak cukupkah menghadirkan surga?. Atau, engkau merasa terusik dengan banyaknya bebatuan yang menungguimu.
Baik. Kubuka pintu hati. Berlarilah. Berlarilah seperti hari-hari yang kita tinggalkan. Bersama anak-anak burung, kembali kita mainkan awan-awan yang tak pernah lelah memutari dunia. Menyapamu. Hingga kau bosan. Dan kembali meninggalkannya.
Kuharap. Tutuplah pintu jika kau mulai mengantuk. Itu saja.
Probolinggo, 29 Januari 2021.
Puisi Oleh: Arif R. Saleh
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!