Nah, di titik inilah penulis menyentil UJ,”Pernahkah mendapat tantangan berat dalam mengelola 77 santri dari pihak keluarga dan lingkungan?”.
“Sangat sering. Bukan hanya pernah” Jawab UJ singkat.
“Kalau lembaga pendidikan yang UJ pimpin bisa dikendalikan dan mampu berjalan tanpa menarik upah, berarti UJ lebih mampu mengembangkan wirausaha” Tegasku.
Pak Ustaz terdiam dan terlihat senyumnya kembali mengembang. Bahkan songkok yang mulai tampak butut diletakkannya di meja tamu. Tepuk jidat! Dilakukan oleh UJ yang baik hati ini.
Penulis tekankan, rumit mengurus perijinan dan kerumitan lainnya adalah masukan sangat berharga. Perusahaan besar manapun pasti mengalami hal ini. Sukses segala usaha pasti dimulai dari bawah yang rumit dalam segala hal.
Terlihat UJ mengepalkan tangan tanda semangat. Teruslah semangat UJ. Semoga rezeki mengalir deras sehingga dapat membeli sepeda motor lagi. Semoga pula produk "Tahu Kuning Probolinggo" dapat dipasarkan lewat marketplace.
Sepeda motor “Grand Astrea 1996” yang UJ pakai saat ini dipinjami saudaranya. Sedangkan sepeda motor “Beat 2016” milik UJ dicuri maling sewaktu salat di masjid. Peristiwa tragis, tidak lagi mengenal tempat, dan sulit dibabat tuntas.
Sekian dan Semoga Bermanfaat.
Probolinggo, 28 Januari 2021
Penulis Arif R. Saleh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H