Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merpati di Pohon Durio

21 Januari 2021   10:36 Diperbarui: 21 Januari 2021   10:53 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tangisan. Sumber: Karen Nadine on Pixabay.com

Seekor merpati putih nan gagah, bertengger di dahan menjulang. Meneteskan keringat pasukan malaikat Izrail. Bebercak embrio tangis manusia, di lembar-lembar daun kering durio.

Seekor merpati, membawa kisah kelana kehidupan nun jauh di sana. Tentang riwayat pintu-pintu dan kanal-kanal rapat terkunci. Terpatri pada leher indahnya, simbol mungil Great Seal of the Realm.

Lima anak menyembul dari jalan setapak. Menuju pohon durio nan menjulang rindang. Sedang lembar-lembar daun kering durio, sesak menahan pantat-pantat mereka.

Merpati tak pernah ingkar janji pada tuannya. Durio tak pernah menumpahkan tangisan makhluk-makhluk bernyawa. Dan kematian-kematian di dunia, adalah takdir manusia.

Probolinggo, 21 Januari 2021.

Puisi Oleh: Arif Rohman Saleh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun