Seekor merpati putih nan gagah, bertengger di dahan menjulang. Meneteskan keringat pasukan malaikat Izrail. Bebercak embrio tangis manusia, di lembar-lembar daun kering durio.
Seekor merpati, membawa kisah kelana kehidupan nun jauh di sana. Tentang riwayat pintu-pintu dan kanal-kanal rapat terkunci. Terpatri pada leher indahnya, simbol mungil Great Seal of the Realm.
Lima anak menyembul dari jalan setapak. Menuju pohon durio nan menjulang rindang. Sedang lembar-lembar daun kering durio, sesak menahan pantat-pantat mereka.
Merpati tak pernah ingkar janji pada tuannya. Durio tak pernah menumpahkan tangisan makhluk-makhluk bernyawa. Dan kematian-kematian di dunia, adalah takdir manusia.
Probolinggo, 21 Januari 2021.
Puisi Oleh: Arif Rohman Saleh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H