Di ujung rasa, dua manusia menggenggam asa. Kelana waktu, lelah menunggu. Meringkuk  di gerbang hayat semu.
Tangan-tangan, telah lelah menggenggam amarah. Bertopeng warna-warni kebaikan. Menangisi pilihan.
Kita dilahirkan anak jaman. Tiada henti memutari kehidupan. Berjalan dan berjalan, memanggul pertanyaan.
Kita belum mengudara. Bahkan belum mengarungi samudera. Tapi apa? Di titik senja, kita masih buta.
Probolinggo, 20 Januari 2021
Puisi Oleh: Arif R. Saleh
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!