Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Saat Dekat, Jari Kita Menjauhkan

15 Januari 2021   07:22 Diperbarui: 15 Januari 2021   07:32 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saling Tuding, Ilustrasi Dampak Negatif Teknologi. Sumber: Gerd Altmann on Pixabay.com

Kita diundang oleh kabar keinginan. “Kangen”, katamu dan kata mereka. Lalu, dunia begitu sibuk menata jari jemari. Menempatkan siang sejajar dan presisi dengan tonggak matahari. Menggiring malam di kaki rembulan nan telanjang.

Kita datang dari berbagai sudut kepentingan yang ditinggalkan. Menempati dinginnya kursi-kursi membisu di hening waktu. Hanya aroma secangkir kopi panas yang masih sempat merintih dan retih. Lalu, jari-jari begitu sibuk merangkai keinginan yang tak kuinginkan.

Kamu mengundang begitu banyak cinta lain nan jauh. Bahkan sangat jauh. Mengarungi samudera dan melesat di angkasa. Menembus getaran-getaran perselingkuhan. Memaksa mendaki lereng curam, hanya untuk “cinta yang seakan kau pendam”.

Dan mereka? diam-diam juga mengkhianati cinta yang kemarin ingin kita satukan. Kulihat, kau semakin bergairah, indah berselingkuh di lingkar hijau nan angkuh. Sedang cinta yang ingin kita tanam, begitu mudah ditenggelamkan. Oleh ironi peradaban, mesin-mesin di altar kebanggaan semu lintas zaman.

Probolinggo, 15 Januari 2021

Puisi Oleh: Arif R. Saleh

   

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun