Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Januari-Februari, Puncak Musim Hujan: Waspada 3 Banjir Ini!

12 Januari 2021   22:59 Diperbarui: 12 Januari 2021   23:20 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Banjir Masuk Rumah. Sumber: Pete Linforth on Pixabay.com

Dikutip dari Wikipedia, banjir bandang atau air bah adalah banjir besar yang datang secara tiba-tiba dengan meluap, menggenangi, dan mengalir deras menghanyutkan benda-benda besar (seperti kayu dan sebagainya). Banjir ini terjadi secara tiba-tiba di daerah permukaan rendah akibat hujan yang turun terus-menerus. Banjir bandang terjadi saat penjenuhan air terhadap tanah di wilayah tersebut berlangsung dengan sangat cepat hingga tidak dapat diserap lagi.

Banjir Bandang di Aceh Utara, Rumah Hanyut hingga Ribuan Warga Mengungsi. Sumber: (KOMPAS.com/Masriadi )
Banjir Bandang di Aceh Utara, Rumah Hanyut hingga Ribuan Warga Mengungsi. Sumber: (KOMPAS.com/Masriadi )
Pengaruh Siklon Tropis Claudia dari barat laut Australia menuju Samudera Hindia membawa sejumlah dampak pada cuaca di daerah yang dilewatinya, mulai dari hujan intensitas sedang-tinggi, angin kencang, hingga gelombang laut tinggi. Curah hujan yang tinggi dan badai berpotensi menimbulkan bencana.

Alih fungsi lahan hutan dan perkebunan, bekas hutan terbakar, di kawasan berkontur terjal menyebabkan kondisi tanah bersifat labil. Maka pada musim hujan dengan intensitas tinggi (puncak musim hujan) dapat mengakibatkan longsor yang memicu terjadinya banjir bandang.

Akibat banjir bandang sungguh mengerikan. Korban harta dan jiwa sulit diprediksi pada saat bencana terjadi. Transportasi dan komunikasi lumpuh. Begitupun sektor ekonomi menjadi lumpuh. Kesemuanya berimbas pada sistem sosial budaya, serta kearifan lokal.

Bagaimana antisipasinya? Kembali pada kearifan lokal dan peran manusia. Alam memberi lebih untuk manusia, maka manusia jangan berlebihan mengeksploitasi alam. Hindari penebangan dan penggundulan hutan, lakukan tebang pilih dan tebang tanam, serta melakukan penghijauan dan kelestarian alam adalah langkah bijak antisipasi banjir bandang.

3. Banjir Rob

Istilah banjir memang sangat akrab dengan kita, termasuk banjir rob. Pengertian banjir rob adalah banjir yang diakibatkan oleh pasangnya air laut, hingga air yang pasang tersebut menggenangi daratan.

Penyebab banjir rob di antaranya: (1) pengaruh gravitasi bulan saat purnama terhadap air laut menyebabkan gaya gravitasi bulan lebih kuat daripada bumi, sehingga air laut menjadi sedikit lebih tinggi terhadap permukaan bumi; (2) Turunnya ketinggian tanah dekat pantai sehingga saat pasang purnama, air masuk ke daratan yg lebih rendah; dan (3) Banyak tanaman mangrove yang ditebang,  padahal mangrove dapat mengurangi dan menahan hempasan gelombang pasang rob, termasuk juga gelombang tsunami.

Banjir rob yang dipicu oleh air laut pasang menggenangi sedikitnya 187 rumah warga yang dihuni oleh 267 Kepala Keluarga (KK) di Kota Tegal, Jawa Tengah. Sumber: bnpb.go.id
Banjir rob yang dipicu oleh air laut pasang menggenangi sedikitnya 187 rumah warga yang dihuni oleh 267 Kepala Keluarga (KK) di Kota Tegal, Jawa Tengah. Sumber: bnpb.go.id
Akibat banjir rob nelayan tidak bisa melaut karena gelombang tinggi dan ombak besar, sangat beresiko terhadap keselamatan nelayan. Tambak, empang, rumah, dan lahan pertanian di kawasan pesisir terendam air laut. Masyarakat juga mengalami krisis air bersih. Akses transportasi terganggu sehingga berdampak langsung pada kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat pesisir.

Bagaimana mengantisipasi terjadinya banjir rob? Reboisasi hutan mangrove jelas diperlukan. Pengamanan dan pengawasan agar hutan mangrove tidak ditebang/dirusak lagi perlu dilakukan. Menjadikan hutan mangrove sebagai kawasan wisata alam pantai sehingga ramai dikunjungi wisatawan dan sekaligus berfungsi sebagai pengamanan tanaman mangrove dari kasus pencurian kayu dan perusakan hutan. Terakhir, perlu dibangun tanggul penahan banjir rob.

Bagaimana? Sudah siapkah antisipasi bencana alam berupa banjir? apalagi kita memasuki puncak musim hujan di bulan Januari dan Februari. Intinya, kewaspadaan perlu ditingkatkan. Ikuti informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini dari lembaga dan media terpercaya. Semoga bermanfaat dan Indonesia terhindar dari segala macam bencana. 

Probolinggo, 12 Januari 2021

Penulis: Arif R. Saleh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun