Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bahagia Bersama JNE: dari "Ayun Itah" hingga "Jum'at Barokah"

31 Desember 2020   04:59 Diperbarui: 29 April 2021   06:45 1314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sapa dan senyum ramah karyawan JNE, begitu berkesan dan membuat bahagia pelanggan. Semoga selalu sukses dan terus berkembang JNE. Sumber Gambar: https://www.instagram.com/jne_id

Banyak hal “kecil” dapat menimbulkan energi positif. Energi yang dapat menjelma aura bahagia dan kebermanfaatan luar biasa bagi sesama. Dari manakah energi positif didapatkan? Dari pilihan untuk dapat berbagi, memberi, dan menyantuni.

Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengiriman dan logistik. Selama 30 tahun mampu melayani dan memberikan kebahagiaan bagi pelanggannya. Kebahagiaan yang bisa dirasakan pula oleh orang-orang yang hatinya tergerak untuk dapat berbagi, memberi, dan menyantuni.

Bilik Baca Ayun Itah, Membumikan Literasi di Tambun Bungai

“Bilik Baca Ayun Itah” merupakan tempat baca untuk meningkatkan kemampuan literasi bagi masyarakat sekitar, khususnya anak-anak dan remaja sebagai generasi penerus bangsa. Bilik baca ini dikelola secara mandiri oleh adik kandung penulis. Terletak di Jalan Manunggal II No. 17 RT 03 RW 11, Kelurahan Langkai-Kecamatan Pahandut-Kota Palangka Raya. Provinsi Kalimantan Tengah 73111.

Kegiatan klub membaca dan menulis di Bilik Baca Ayun Itah. Sumber: Koleksi Bilik Baca Ayun Itah.
Kegiatan klub membaca dan menulis di Bilik Baca Ayun Itah. Sumber: Koleksi Bilik Baca Ayun Itah.
Didirikan tanggal 20 September 2018, “Bilik Baca Ayun Itah” memiliki arti “Milik Kita”, bekerja sama dengan Perpustakaan Daerah Kalimantan Tengah selaku pembina dan fasilitator. Mengingat usia yang masih muda, perlu kepedulian dan kerjasama dari berbagai pihak.

Gayung bersambut, niat mulia berbagi datang dari orang-orang peduli literasi. Bukan hanya masyarakat sekitar, bantuan buku juga berasal dari tempat jauh, termasuk penulis yang tinggal di Kota Probolinggo, Jawa Timur. Ada juga pegiat literasi dari Jakarta. Mereka tulus memberi dukungan bantuan berupa buku sebagai bahan bacaan dengan memanfaatkan jasa pengiriman JNE. (Lihat link video BERIKUT)

Beberapa kegiatan “Bilik Baca Ayun Itah”di antaranya: gelar buku, klub membaca dan menulis, klub Bahasa Inggris, klub pecinta mata pelajaran, klub menggambar, klub pecinta sastra, dan klub cinta lingkungan. 

Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan media pendukung dalam mewujudkan serta mengarahkan kegiatan anak-anak dan remaja yang mendidik namun tetap dikemas secara menyenangkan.

Salah satu kegiatan yang rutin dilakukan adalah acara "Gelar Buku". Kegiatan ini mendorong anggota perpustakaan membawa buku favorit mereka di rumah untuk dipinjamkan kepada anggota lain. 

Selanjutnya anggota perpustakaan diberikan kesempatan untuk menceritakan hal-hal menarik yang mereka dapatkan dari hasil membaca baik secara lisan, tulisan, maupun melalui bentuk visual (gambar). (Lihat kegiatan "Bilik Baca Ayun Itah" lewat tautan Instagram di bawah ini)

Berbagai program kegiatan yang rutin dilakukan tersebut sama sekali tidak dipungut biaya. Sebagai gantinya, anggota “Bilik Baca Ayun Itah” membayar dengan botol atau gelas plastik bekas. Cara ini dilakukan karena “Bilik Baca Ayun Itah” didirikan untuk menumbuhkan kesadaran baik bagi para pengurus maupun anggota untuk pembentukan karakter peduli terhadap kelestarian lingkungan sekitar.

Jum’at Barokah, Memberi dan Menyantuni Kaum Duafa di Kota Gerbang Salam

“Komunitas Jum’at Barokah” di Kota Pamekasan-Madura, inspirasi luar biasa. Mampu menggerakkan ketulusan berbagi kepada kaum duafa. Berbagi dan memberi yang semula hanya sekedar 10 nasi bungkus, berkembang menjadi menyantuni sekitar 300 bantuan paket sembako kepada kaum duafa di Kota Gerbang Salam tiap hari Jum’at.

“Komunitas Jum’at Barokah” awalnya inspirasi pribadi Mbak Yuli (Kakak kandung istri penulis). Seorang ibu tangguh yang mampu membesarkan 3 anak kandungnya secara mandiri hingga jenjang perguruan tinggi. Perjuangan yang tidak mudah ini dijalani setelah bercerai dengan suaminya sejak ketiga anaknya masih bersekolah di jenjang SD dan SLTP.

Mbak Yuli (Paling kanan, kacamata hijau) menebar bahagia dalam kegiatan Komunitas Jum'at Barokah. Sumber Gambar: Instagram Mbak Yuli.
Mbak Yuli (Paling kanan, kacamata hijau) menebar bahagia dalam kegiatan Komunitas Jum'at Barokah. Sumber Gambar: Instagram Mbak Yuli.
Bisa dibayangkan, hanya dengan usaha “Ully’s Butik” ibu hebat ini “nekat menyantuni” kaum duafa. Hati tulusnya tergerak melihat dan mendengar langsung kisah hidup serba sulit para pemulung dan tukang becak yang ada di sekitaran Kota Pamekasan.

Berbekal keyakinan “Allah Yang Maha Pemurah tidak akan pernah memiskinkan hambanya dengan membantu orang yang lebih membutuhkan”, tiap hari Jum’at Mbak Yuli berkeliling sendirian memberikan 10 nasi bungkus. Rutinitas sejak tahun 2017 ini dilandasi niat sekedar ingin sedikit berbagi kebahagiaan kepada para pemulung dan tukang becak tatkala mereka memulai aktivitas.

Melihat kebiasaan Mamanya, ketiga anak Mbak Yuli juga tergerak. Mereka sempat bertanya,”Mengapa hanya 10 nasi bungkus, Ma?”. Jawaban Mbak Yuli singkat,”Mampunya Mama hanya segitu”. Dari jawaban sederhana inilah, ketiga putra Mbak Yuli ikut tergerak berbagi. Keluarga hebat ini mampu berbagi 30 nasi bungkus tiap hari Jum’at. Rutinitas ini mereka namakan “Jum’at Barokah”.

Melihat ketiga putranya tergerak dengan tulus, Mbak Yuli tambah bersemangat mencari rejeki. Secara tidak disangka usaha “Ully’s Butik” yang beralamat di Jl. Jingga No. 19 Kota Pamekasan semakin ramai pembeli dan pelanggan. Rejeki terasa mengalir seperti air dan memang susah dipikir secara nalar. Gerai "Ully's Batik" sampai sekarang dijadikan pusat kegiatan "Komunitas Jum'at barokah".

Usaha Ully's Butik yang terus berkembang. Sumber: Koleksi Pribadi Mbak Yuli.
Usaha Ully's Butik yang terus berkembang. Sumber: Koleksi Pribadi Mbak Yuli.
Rejeki mengalir bukan hanya dari “Ully’s Butik”. Mbak Yuli juga menjemput dan menangguk rejeki dari makelar jual beli motor, mobil, perumahan, dan tanah. Baginya pekerjaan apapun akan dilakukan asalkan dapat mendatangkan rejeki secara halal.

Tahun 2019 menjadi tahun keajaiban bagi Mbak Yuli. Geril, putra pertamanya tiba-tiba memberikan uang tabungannya untuk digunakan berangkat umroh. Tabungan yang sedianya mau dibelikan sepeda motor incarannya, dibatalkan dengan alasan sepeda motor yang ada sudah cukup. Sungguh seperti mimpi. Menangis dan bersyukur, hanya itu yang mampu Mbak Yuli lakukan.

Berbekal niat dan tabungan yang ada serta dukungan ketiga putranya, Mbak Yuli segera mendaftar umroh. Itupun dijalani dengan lancar dan tanpa kendala berarti. Semua urusan begitu mudah, bahkan mendapatkan jasa travel umroh yang bagus, murah, dan aman di Surabaya. “Subhanallah” hanya kata ini yang mampu Mbak Yuli ucapkan.

Mbak Yuli sewaktu umroh, Seperti mimpi katanya. Sumber Gambar: Koleksi pribadi Mbak Yuli.
Mbak Yuli sewaktu umroh, Seperti mimpi katanya. Sumber Gambar: Koleksi pribadi Mbak Yuli.
Sepulang Umroh, rutinitas “Jum’at Barokah” tetap dijalankan, bahkan lebih bersemangat. Mbak Yuli sangat yakin betul dengan keberkahan hidupnya juga mengalir berkat “Jum’at Barokah”. Itu yang ia dan ketiga putranya yakini. Usaha Geril, Dervi, dan Dandik juga mulai berkembang. Ketiga putranya hanya mampu berucap,”Alhamdulillah, barokallah…”.

Melalui sharing di media WhatApps, Facebook, Instagram, dan YouTube, “Jum’at Barokah” mulai menjadi magnet teman-teman Mbak Yuli untuk ikut terlibat di dalamnya. Bahkan mereka memaksa, meskipun berulangkali dijelaskan bahwa kegiatan ini hanya terbatas keluarga.

Hati Mbak Yuli akhirnya luluh, menerima uluran tangan para donatur. Namun, ada syarat yang Mbak Yuli pinta, berbagilah tanpa mengharap imbalan apapun. Apalagi dikaitkan kepentingan pribadi, seperti kepentingan politik dan riya’. Tidak ada istilah dalam kamus Mbak Yuli, membuka pintu untuk tujuan ini.

“Jum’at Barokah” yang semula hanya berbagi 10 nasi bungkus kini menjadi menyantuni sekitar 300 paket sembako untuk kaum duafa. Donasi dalam bentuk minyak goreng, mie instant dan lainnya selalu mengalir menjelang hari Jum’at. Mbak Yuli dibantu beberapa temannya rutin menyalurkan, berbagi, memberi, dan menyantuni kaum duafa. (Lihat Video "Komunitas Jum'at Barokah" lewat tautan Instagram di bawah ini)


Donasi dalam bentuk sembako lebih diterima oleh Mbak Yuli daripada dalam bentuk uang. Bentuk uang, baru diterima kalau ada seseorang dari jauh ikut andil berdonasi. Itupun lewat seleksi seperti biasanya. Sebab bagi Mbak Yuli, apapun bentuk donasinya, asal ikhlas dan halal, akan menjadi ladang tabungan akhirat.

Sungguh inspirasi yang sangat mulia dan tidak semua orang mampu tergerak hatinya. Bagi Mbak Yuli dan “Komunitas Jum’at Barokah”, hari Jum’at adalah hari paling bahagia karena dapat berbagi kebahagiaan dengan para duafa. Barokallah…

JNE, Andalan Kami Ikut Berbagi Bahagia

Penulis dan istri sangat bersyukur mempunyai, bertemu, dan mendapatkan langsung kisah inspiratif dari saudara hebat. “Bilik Baca Ayun Itah” di Kota Palangka Raya dan “Komunitas Jum’at Barokah” di Kota Pamekasan, membuka hati kami untuk ikut bergerak, berbagi, memberi, dan menyantuni.

Istri Penulis bersiap kirim donasi barang ke Komunitas Jum'at Barokah. Sumber Gambar: jne.co.id dan dokumentasi pribadi.
Istri Penulis bersiap kirim donasi barang ke Komunitas Jum'at Barokah. Sumber Gambar: jne.co.id dan dokumentasi pribadi.
Meskipun kedua komunitas ini jauh di mata, namun serasa dekat di hati. Mengapa? Sebab ada cara, ada jalan untuk bisa dekat dengan mereka. JNE, adalah pilhan kami untuk bisa lebih dekat. Melalui JNE, kami dapat mengirim bantuan beberapa buku bacaan ke “Bilik Baca Ayun Itah”. Melalui JNE pula, kami dapat mengirim donasi dalam bentuk barang ke “Komunitas Jum’at Barokah”.

Ada beberepa pertimbangan kami memilih JNE sebagai jasa kurir, diantaranya:

Pertama, Kepuasan Pelanggan. Di jaman digital, hampir semua urusan dan kebutuhan manusia menjadi lebih mudah. Demikian halnya dalam pengiriman barang dan dokumen, kehadiran JNE sangat membantu kami mengirim dan menerima barang dari jauh.

Mas Edwin rela jaga jarak dan buka masker sebentar saat penulis foto. Terima kasih Mas Edwin, semoga selalu sehat dan JNE tetap di hati para pelanggan. Sumber: Dokumentasi pribadi.
Mas Edwin rela jaga jarak dan buka masker sebentar saat penulis foto. Terima kasih Mas Edwin, semoga selalu sehat dan JNE tetap di hati para pelanggan. Sumber: Dokumentasi pribadi.
JNE memberikan kepuasan dalam hal packing dan ketepatan waktu kirim barang atau dokumen. Selama ini, barang dan dokumen yang kami kirimkan melalui jasa JNE belum pernah ada yang cacat atau salah alamat. Termasuk memberi bantuan buku bacaan ke komunitas “Bilik Baca Ayun Itah” yang dikelola oleh adik kandung penulis.  

Kedua, Keterbukaan dan Dinamika Layanan. JNE sebagai salah satu pemain jasa pengiriman barang dan dokumen sudah sangat kami kenal. Terbuka dalam hal layanan dan informasi. Melalui laman jne.co.id, update dinamika layanan dapat kami ikuti secara presisi. Beranda “Hubungi Kami” memungkinkan komunikasi layanan terbaik dapat kami jalin secara transparan dan jelas arahnya. Bahkan kami dilayani begitu ramah dalam menyampaikan masukan demi kepuasan dan kebahagiaan bersama.

Ketiga, Sapa dan Senyum. Karyawan kantor layanan dan petugas kurir JNE selalu identik dengan sapa dan senyum. Sapa dan senyum mereka memberi kesan awal bahwa JNE menghadirkan kebahagiaan bagi pelanggan. Sehingga kami sebagai pelanggan enggan untuk pindah ke lain hati, apapun tantangannya.

Sapa dan senyum ramah karyawan JNE, begitu berkesan dan membuat bahagia pelanggan. Semoga selalu sukses dan terus berkembang JNE. Sumber Gambar: https://www.instagram.com/jne_id
Sapa dan senyum ramah karyawan JNE, begitu berkesan dan membuat bahagia pelanggan. Semoga selalu sukses dan terus berkembang JNE. Sumber Gambar: https://www.instagram.com/jne_id
Intinya, bagi kami, JNE adalah prioritas menentukan jasa pengiriman barang dan dokumen. Sebab JNE mampu memberikan kebahagiaan dalam hal layanan di semua lini. Dengan JNE, kebahagiaan yang kami rasakan mampu diparalelkan dengan saudara dan orang-orang yang ada di tempat jauh. Intinya, JNE mendekatkan yang jauh, membahagiakan keluarga dan sesama, dimanapun berada. JNE membantu kami berbagi, memberi, dan menyantuni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun