Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bahagia Bersama JNE: dari "Ayun Itah" hingga "Jum'at Barokah"

31 Desember 2020   04:59 Diperbarui: 29 April 2021   06:45 1314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mbak Yuli sewaktu umroh, Seperti mimpi katanya. Sumber Gambar: Koleksi pribadi Mbak Yuli.

Hati Mbak Yuli akhirnya luluh, menerima uluran tangan para donatur. Namun, ada syarat yang Mbak Yuli pinta, berbagilah tanpa mengharap imbalan apapun. Apalagi dikaitkan kepentingan pribadi, seperti kepentingan politik dan riya’. Tidak ada istilah dalam kamus Mbak Yuli, membuka pintu untuk tujuan ini.

“Jum’at Barokah” yang semula hanya berbagi 10 nasi bungkus kini menjadi menyantuni sekitar 300 paket sembako untuk kaum duafa. Donasi dalam bentuk minyak goreng, mie instant dan lainnya selalu mengalir menjelang hari Jum’at. Mbak Yuli dibantu beberapa temannya rutin menyalurkan, berbagi, memberi, dan menyantuni kaum duafa. (Lihat Video "Komunitas Jum'at Barokah" lewat tautan Instagram di bawah ini)


Donasi dalam bentuk sembako lebih diterima oleh Mbak Yuli daripada dalam bentuk uang. Bentuk uang, baru diterima kalau ada seseorang dari jauh ikut andil berdonasi. Itupun lewat seleksi seperti biasanya. Sebab bagi Mbak Yuli, apapun bentuk donasinya, asal ikhlas dan halal, akan menjadi ladang tabungan akhirat.

Sungguh inspirasi yang sangat mulia dan tidak semua orang mampu tergerak hatinya. Bagi Mbak Yuli dan “Komunitas Jum’at Barokah”, hari Jum’at adalah hari paling bahagia karena dapat berbagi kebahagiaan dengan para duafa. Barokallah…

JNE, Andalan Kami Ikut Berbagi Bahagia

Penulis dan istri sangat bersyukur mempunyai, bertemu, dan mendapatkan langsung kisah inspiratif dari saudara hebat. “Bilik Baca Ayun Itah” di Kota Palangka Raya dan “Komunitas Jum’at Barokah” di Kota Pamekasan, membuka hati kami untuk ikut bergerak, berbagi, memberi, dan menyantuni.

Istri Penulis bersiap kirim donasi barang ke Komunitas Jum'at Barokah. Sumber Gambar: jne.co.id dan dokumentasi pribadi.
Istri Penulis bersiap kirim donasi barang ke Komunitas Jum'at Barokah. Sumber Gambar: jne.co.id dan dokumentasi pribadi.
Meskipun kedua komunitas ini jauh di mata, namun serasa dekat di hati. Mengapa? Sebab ada cara, ada jalan untuk bisa dekat dengan mereka. JNE, adalah pilhan kami untuk bisa lebih dekat. Melalui JNE, kami dapat mengirim bantuan beberapa buku bacaan ke “Bilik Baca Ayun Itah”. Melalui JNE pula, kami dapat mengirim donasi dalam bentuk barang ke “Komunitas Jum’at Barokah”.

Ada beberepa pertimbangan kami memilih JNE sebagai jasa kurir, diantaranya:

Pertama, Kepuasan Pelanggan. Di jaman digital, hampir semua urusan dan kebutuhan manusia menjadi lebih mudah. Demikian halnya dalam pengiriman barang dan dokumen, kehadiran JNE sangat membantu kami mengirim dan menerima barang dari jauh.

Mas Edwin rela jaga jarak dan buka masker sebentar saat penulis foto. Terima kasih Mas Edwin, semoga selalu sehat dan JNE tetap di hati para pelanggan. Sumber: Dokumentasi pribadi.
Mas Edwin rela jaga jarak dan buka masker sebentar saat penulis foto. Terima kasih Mas Edwin, semoga selalu sehat dan JNE tetap di hati para pelanggan. Sumber: Dokumentasi pribadi.
JNE memberikan kepuasan dalam hal packing dan ketepatan waktu kirim barang atau dokumen. Selama ini, barang dan dokumen yang kami kirimkan melalui jasa JNE belum pernah ada yang cacat atau salah alamat. Termasuk memberi bantuan buku bacaan ke komunitas “Bilik Baca Ayun Itah” yang dikelola oleh adik kandung penulis.  

Kedua, Keterbukaan dan Dinamika Layanan. JNE sebagai salah satu pemain jasa pengiriman barang dan dokumen sudah sangat kami kenal. Terbuka dalam hal layanan dan informasi. Melalui laman jne.co.id, update dinamika layanan dapat kami ikuti secara presisi. Beranda “Hubungi Kami” memungkinkan komunikasi layanan terbaik dapat kami jalin secara transparan dan jelas arahnya. Bahkan kami dilayani begitu ramah dalam menyampaikan masukan demi kepuasan dan kebahagiaan bersama.

Ketiga, Sapa dan Senyum. Karyawan kantor layanan dan petugas kurir JNE selalu identik dengan sapa dan senyum. Sapa dan senyum mereka memberi kesan awal bahwa JNE menghadirkan kebahagiaan bagi pelanggan. Sehingga kami sebagai pelanggan enggan untuk pindah ke lain hati, apapun tantangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun