Kegaduhan dan keriangan
Di pojok-pojok tongkrongan
Adalah nada kehidupan dan nafas keseharian
Jalanan menggerumut
Pasar dan pertokoan tempat paling ribut
Dan klakson-klakson paling pekak di buntut
***
19 Desember 2019, duka di waktu gerimis
Hingga sepi menjelma iblis-iblis
Dan kita, mencoba menahan tangis
Ribuan burung gagak menambah duka di angkasa
Barisan nyamuk raksasa merayap di dinding-dinding buta
Manusia-manusia, sempat tertegun di dunia maya
***
Kota demi kota mati suri
Desa-desa mengurung diri
Hidup seperti digantung sendiri
Yang normal menjadi tidak normal
Kita paksa jalani di semua kanal
Demi nafas yang siap dipenggal
***
Topeng-topeng kehidupan
Menghiasi jalanan dan perkantoran
Pun keramaian semakin dihindarkan
Tiap hari sosial media menebar duka
Tak pandang sahabat pena
Bahkan keluarga yang paling berharga
***
Kita masih berduka kawan
Atas nama kesehatan dan keselamatan
Manusia-manusia gigih mencari celah kehidupan
Dimulai dan mungkin akan diakhiri dari berkebudayaan
Semoga…
Probolinggo, 18 Desember 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!