Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mama, Maafkan Rendy

6 Desember 2020   15:48 Diperbarui: 6 Desember 2020   18:19 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Anak Lelaki di Taman Bunga. Sumber: Nguyen Dinh Lich. Pixabay.com

Sesampai di ruang tengah, Rendy menyalakan televisi. Suara televisi sengaja dikecilkan hingga angka tiga. Film Transformers sudah tayang. Rendy segera duduk di depan televisi, larut dalam petualangan robot-robot keren Transformers. Ceritanya seru, hingga tak terasa waktu menunjukkan jam dua pagi. Setelah acara usai, Rendy baru dapat tidur pulas.

***

Minggu pagi yang cerah, sinar matahari mulai terasa hangat. Suasana rumah terasa sepi, Mama Rendy sudah ke pasar. Jam enam pagi lewat dua puluh menit, Rendy terbangun. Sinar matahari menyapa wajah Rendy lewat jendela kamar.

Tiba-tiba Rendy kaget. Matanya melotot melihat jam beker di meja belajar.

“Hahhh…!. Hampir jam setengah tujuh. Gawat…ini hari Senin! bisa terlambat ikut upacara bendera nih…!”

Rendy bergegas mandi. Lalu memakai seragam sekolah. Ia tergopoh-gopoh mencari Mamanya, namun tak ditemukan. Segera Rendy ke ruang tamu dan menemukan pesan tertulis ”Rendy, Mama ke pasar. Mungkin pulangnya agak siang. Jangan lupa kunci pintu rumah jika ingin ke luar!”.

Setengah berlari, Rendy berangkat sekolah. Tanpa disangka, Rendy bertemu dengan teman-temannya di lapangan sepakbola. Kening Rendy berkerut seakan ada yang dipikirkan, lalu ia menghampiri teman-temannya yang sedang bermain sepakbola.

“Hei teman-teman, kalian tidak sekolah hari ini?”

“Lho…! Ngapain sekolah Ren?. Inikan hari Minggu!” Jawab Andre tegas.

“Bohong kamu Dre. Sekarang hari Senin, kalian ingin membolos ya…?” Balik Rendy bertanya tak yakin.

“Betul Ren. Sekarang hari Minggu. Kamu mungkin yang lupa. Makanya jangan lupa lihat tanggal dan jangan tidur larut malam. Tuh, kelihatan kalau masih ngantuk dan lupa pakai sabuk!” Jawab Iwan meyakinkan Rendy. Teman Rendy yang lain tersenyum melihat Rendy salah tingkah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun