Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hybrid Learning di PTM Januari 2021, Bagaimana Pelaksanaannya?

27 November 2020   22:03 Diperbarui: 27 November 2020   22:18 951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Guru Menjelaskan Pandemi Covid-19 di Indonesia. Sumber: bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id

Sekolah memberlakukan Prokes secara ketat. Jangan kaget jika di lingkungan sekolah banyak ditemukan banner himbauan 3M dan lainnya. Di pintu masuk, semua warga sekolah wajib diperiksa suhu badan dengan thermogun. Jika ada yang sakit dan suhu tubuh melebihi normal, dihimbau untuk belajar dan bekerja dari rumah serta periksa kesehatan ke klinik dan lainnya.

Selanjutnya semua warga sekolah wajib cuci tangan pakai sabun dan air mengalir. Jaga jarak dan pakai masker juga wajib selama ada di lingkungan sekolah. Kantin dan warung tidak dibolehkan melakukan aktivitas. 

Anak didik dihimbau bawa bekal dari rumah dan disediakan waktu khusus di dalam kelas untuk menikmati bekalnya. Jadi, selama PTM tidak ada waktu istirahat dan anak tetap di dalam kelas dalam pantauan guru dan sekolah. Selesai PTM siswa dihimbau langsung pulang dan di larang berkerumun.

Sekolah juga harus dapat bekerjasama dengan pihak terkait. Lingkungan sekolah memastikan bahwa memang sudah masuk zona aman untuk terlaksananya PTM. 

Jika di tengah pelaksanaan PTM terjadi kondisi darurat (ada yang terpapar Covid-19 misalnya), maka sekolah memastikan terdapat layanan kesehatan dan kedaruratan terdekat dan sewaktu-waktu bisa segera dihubungi. Intinya, dalam PTM semua ada aturan mainnya demi mengutamakan kesehatan dan keselamatan bersama selama pandemi.

Ilustrasi Guru Menjelaskan Pandemi Covid-19 di Indonesia. Sumber: bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id
Ilustrasi Guru Menjelaskan Pandemi Covid-19 di Indonesia. Sumber: bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id

Peran Guru Menghadapi Pandemi Korona dan Penguatan Pendidikan Karakter

Sudah umum dan mahfum, bahwa anak didik lebih patuh pada gurunya. Peran guru dalam mendidik tidak bisa digantikan dengan apapun, apalagi teknologi. Memang benar dan betul. Tetapi teknologi juga berperan penting di dalam menyampaikan pesan-pesan berupa visual dan audio visual untuk pendidikan karakter.

Pandemi Covid-19, ada masyarakat yang percaya dan ada yang tidak. Meskipun pemerintah dan sebagian pihak sudah menghimbau sedemikian rupa, masyarakat belum sadar betul ancaman kesehatan dan keselamatan akibat Covid-19. 

Demikian juga hal ini akan berimbas ke anak didik. Di sinilah peran guru sangat dibutuhkan untuk terus dan terus mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan dan keselamatan agar terhindar dari Covid-19. Apalagi jumlah orang terpapar Covid-19 cenderung meningkat yang akhir-akhir ini tembus di angka 5.000 jiwa.

Bapak dan Ibu Guru dapat menampilkan tayangan video kisah inspiratif dokter yang menangani pasien Covid-19. Mereka tidak dapat bertemu dengan keluarganya tiap waktu. Andaipun ingin bertemu, hanya dapat melambaikan tangan dari jarak jauh. Sungguh perjuangan yang berat. Di satu sisi bertarung di medan Virus yang siap mengintai jiwanya. Di sisi lain, meninggalkan keluarga tercinta untuk beberapa waktu dan bahkan mungkin nyawa mereka korbankan.

Contoh tayangan video melawan Covid-19 DI SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun