Selamat Hari Guru Nasional Tahun 2020. Penghargaan tak terhingga untuk guru 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal). Mereka hadir di daerah terluar di wilayah Indonesia. Perjuangan mereka dalam keterbatasan yang tiada terkira patut diapresiasi. Semangat dan keinginan memberikan layanan pendidikan dalam kondisi apapun tetap mereka jalani dengan tabah.
Demikian pula upaya pemerintah lewat Kemendikbud tetap perlu didukung. Di tengah musibah pandemi Covid-19, beberapa program digulirkan untuk memberi solusi terhadap masalah dan gangguan teknis terkait pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Pandemi dan PJJ, bagaimanapun telah memberi sumbangan dan cakrawala pemahaman yang luas bahwa teknologi salah satu elemen penting dalam proses pembelajaran. Di sinilah guru perlu terus mengasah kompetensi penguasaan teknologi.
Guru dan siswa mulai berkolaborasi dalam pembelajaran berbasis internet. Mereka mempunyai media daring dalam bentuk LMS sesuai yang diinginkan. Banyak guru memanfaatkan Google for Education. Sebagian memanfaatkan MicrosoftOffice365. Dua platform perusahaan teknologi raksasa ini menyediakan versi gratis dan berbayar (premium).
Dari pihak pemerintah juga menyediakan platform learning management system (LMS) lewat laman “Rumah Belajar”. Intinya, dalam menghadapi tantangan pembelajaran di masa pandemi Covid-19, pemerintah dan pihak swasta saling dukung untuk tetap memberikan layanan PJJ lewat berbagai platform.
Tampilan Virtual Reality Tour Creator Fotosintesis DI SINI
Gambar di atas penulis dapatkan dari fitur “Tour Creator” pada pilihan “Produk” di laman Google for Education. Lewat sub menu “Virtual & Augmented Reality”, betapa dunia nyata dapat dihadirkan di manapun dan kapan saja. Tampilannya yang realistis seakan membawa pada kehidupan nyata.
Siswa dan guru dapat berkolaborasi mempelajari bagaimana proses fotosintesis terjadi. Mengulas lebih jauh peran tumbuhan membutuhkan sinar matahari, karbon dioksida, mineral, dan air untuk dapat tumbuh dan berkembang. Kemudian, dari hasil fotosintesis, tumbuhan menghasilkan oksigen dan glukosa yang dibutuhkan untuk dapat hidup, tumbuh, dan berkembang. Oksigen yang dihasilkan tumbuhan berguna untuk makhluk lain tetap hidup. Di sinilah kesinambungan dan saling ketergantungan menciptakan harmoni kehidupan dalam lingkup alam semesta.
Proses siswa dan guru mempelajari fenomena alam dan lingkungan akan lebih menarik dan interaktif jika terjadi komunikasi multi arah. Diskusi dan presentasi jelas harus dihadirkan di ruang belajar. Komunikasi multi arah lewat diskusi dan presentasi akan lebih interaktif jika didukung teknologi papan digital “Jamboard”.
Video papan digital "Jamboard" DI SINI
Dengan papan digital “Jamboard”, kelas bebas debu kapur tulis. Papan tulis begitu mudah diaplikasikan dan tidak membutuhkan alat bantu penghapus. Bahkan gambar dan bentuk lainnya begitu mudah dibuat dan dikombinasikan dengan media lainnya.
Banyak fitur yang bisa dihadirkan teknologi. Artikel ini bukan bertujuan untuk iklan Google for Education. Tidak sama sekali. Karena penulis sudah pernah menggunakan dan merasakan langsung manfaatnya, ditulis dalam bentuk artikel sederhana. Artikel ini hanya sedikit mengulas bukti bahwa teknologi membantu proses pembelajaran. Tunggu artikel lainnya terkait teknologi yang dihadirkan Google for Education. Serta bagaimana kesiapan lembaga yang ada mewujudkan digitalisasi sekolah yang dicanangkan pemerintah ke depan. Semoga bermanfaat.
Probolinggo, 25 November 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H