Jika ada orang desa mampu kuliah, pasti akan jadi buah bibir. Bisa jadi ramai diperbincangkan di pasar, termasuk aku yang diragukan kemampuan bisa mencukupi biaya kuliah. Apa sebab? Sebab mereka juga tahu, untuk aku mampu membiayai sekolah SMA saja, aku harus kerja di pabrik tahu. Itu yang mereka tahu, tetapi mereka tidak tahu, bahwa aku punya orang tua hebat, khususnya punya Ebo' yang super hebat.
Sekali lagi, Ebo' hanya tersenyum mendengar perbincangan yang ada dan memberi nasihat,"Rif, lupa ya nasihat Ebo'? Berpikirlah positif. Dengan berpikir positif mendatangkan kebaikan dan semangat meraih sukses yang luar biasa". Maka, segala perbincangan aku jadikan semangat untuk menuntaskan kuliah.
Dalam keterbatasan, sosok Ebo' selalu hadir dengan cara tak terduga. Jika aku butuh biaya cukup banyak untuk biaya kuliah, aku tidak menekan harus terpenuhi semua oleh Bapak. Berapapun uang yang Bapak berikan aku terima. Tetapi, Ebo' paham dengan sifatku, maka Ebo' selalu menyelipkan tambahan uang yang diberikan kepadaku secara diam-diam dan berbisik dengan senyum khasnya,"Ambillah, ini halal dan kau lebih membutuhkan". Belakangan aku tahu dari temanku, selain tetap menjual jajanan pasar, Ebo' berjualan pakaian dari rumah ke rumah dan hasilnya untuk tambahan biaya kuliahku. Hal ini tidak pernah disampaikan kepada Bapak dan yang lainnya hingga aku lulus kuliah.
Istiqamah ibadah dan berpikir positif adalah pendidikan dari sosok Ebo'. Sosok yang selalu ada di hati. Sosok yang selalu hadir memberi solusi. Sosok yang menginspirasi. Jika hati dididik baik, pasti membentuk pribadi baik. Dibalik kebaikan, pasti ada sosok baik nan hebat.
Salam takzimku dari jauh untuk Ebo' tercinta. Semoga Ebo' selalu sehat dan bahagia. Di usia yang mulai senja, Ebo' tidak mau berhenti bekerja. Kata Ebo', selama badan masih mampu bekerja tujukanlah untuk tetap menjadi sehat, karena dengan badan sehat mampu terus istiqamah ibadah.
Do'a terbaik semoga terus mengalir untuk almarhum Bapak. Dari kami anak-anak Bapak yang juga sudah menjadi Bapak. Belajar dan terus belajar bertanggung jawab membina rumah tangga yang lebih baik.
Probolinggo, 17 November 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H