Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Blended Learning Menghadirkan Pembelajaran Bermakna

17 November 2020   18:24 Diperbarui: 18 November 2020   17:40 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkenalkan nama saya Arif Rohman Saleh. Gelar pendidikan saya, Sarjana Pendidikan (S. Pd). Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMPN 1 Wonomerto-Kabupaten Probolinggo-Jawa Timur. Nama Wonomerto secara etimologi dari kata "Wono" dan "Merto". Wono artinya "hutan", Merto artinya "air".

Jangan membayangkan Wonomerto daerah subur dan melimpah air. Kecamatan di pinggiran Kota Probolinggo yang masuk wilayah administratif Pemkab Probolinggo ini adalah dataran rendah yang mayoritas wilayahnya gersang. Utamanya daerah Pohsangit, Sepuhgembol, dan Sumberkare. Ciri utama daerah gersang, kurang mendapat asupan air.

Mengingat pada musim kemarau susah air, jenis tanaman pertanian andalan di daerah Wonomerto adalah jagung. Sedangkan padi masih dimungkinkan jika siklus musim hujan diperkirakan tepat waktu dan tidak berlebihan pergeserannya.

Banyak lahan tidak produktif yang dimanfaatkan untuk menanam pohon jati oleh masyarakat. Sebagian dimanfaatkan oleh pengusaha besar untuk pabrik pengolahan kayu dan peternakan ayam seperti PT. Charoen Phokphand.

Mengapa saya uraikan sedikit kondisi alam tempat mengajar sejak tahun 2000? Apa kaitan dengan pembelajaran bermakna dan model pembelajaran blended learning? Mari kita ulas dalam bentuk artikel sederhana dari kacamata seorang guru sarjana pendidikan dan bisa diskusi lebih lanjut di kolom komentar.

Kecakapan Abad-21 dan Pembelajaran Bermakna

Secara global, kecakapan abad-21 menurut Binkley (2018) dijabarkan dalam 4 kategori sebagai berikut:

Pertama. Cara berpikir: Kreatifitas dan inovasi, berpikir kritis, memecahkan masalah, mengambil keputusan, dan belajar untuk belajar;

Kedua. Cara untuk bekerja: Berkomunikasi dan bekerja sama;

Ketiga. Alat untuk bekerja: Pengetahuan umum dan keterampilan teknologi informasi dan komunikasi; dan

Keempat.  Cara untuk hidup: karir, tanggung jawab pribadi dan sosial termasuk kesadaran akan budaya dan kompetensi.

Siswa aktif mengembangkan minat dan potensi yang dimilikinya. Mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kapasitas dan tingkat perkembangan berfikirnya. Diajak berkontribusi untuk memecahkan masalah-masalah nyata yang terjadi di masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun