Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Ujung Penamu Berpeluh Amarah

15 Oktober 2020   11:01 Diperbarui: 15 Oktober 2020   11:14 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Syahdan Cahya Nugraha. Pixabay.com/id

Mereka bertanya….

Sepagi ini engkau hadir

Hadirmu tampak risau

Lalu, kau duduk di pojok sepi itu, menyemut, seperti yang sudah-sudah

Lantas….

Ujung penamu, memamah rasa lapar, yang ada di sekitaran, sepagi ini….

Mereka kembali bertanya, saat sebagian mulai curiga

Mengapa di siang nan terik ini? engkau berlari-lari…

Memutari bundaran itu, tak henti-henti

Lalu, engkau bergerak ke titik semu, titik yang telah membeku

Tetapi, engkau masih meninju, dengan ujung penamu

Keadaan siap siaga

Kini

Tak ada lagi pertanyaan….

Sebab apa?....

Semua sudah tahu

Bahwa titik semu, akan tetap beku

Meskipun. Sekali lagi, meskipun….

Ujung penamu, berpeluh amarah….

Remark. NKRI. 10102020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun