Mereka bertanya....
Sepagi ini engkau hadir
Hadirmu tampak risau
Lalu, kau duduk di pojok sepi itu, berdiam diri, tak seperti biasanya
Lantas....
Ujung-ujung jarimu, memamah dua tanganmu, menyatukan rasa dingin, sepagi ini....
Mereka kembali bertanya, saat sebagian mulai curiga
Mengapa di siang nan terik ini? engkau berlari-lari...
Memutari bundaran taman itu, tak henti-henti
Lalu, engkau bergerak ke titik semu, titik yang telah membeku
Tetapi, engkau masih meninju, dengan ujung rasamu
Rasamu menggumpal-gumpal
Kini
Tak ada lagi pertanyaan....
Sebab apa?....
Semua sudah tahu
Bahwa titik semu, akan tetap beku
Meskipun. Â Sekali lagi, meskipun....
Segala rasamu, berpeluh sesal....
Kademangan, 10102020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!