Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Siang di Ujung Pena

5 Oktober 2020   13:16 Diperbarui: 13 Oktober 2020   14:02 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika.... Matahari menyengat

Memuntahkan bara rodra

Menggeletar dan memantul-mantulkan laksa

Memamah kebekuan di ujung rasa

Pada sepiring harapan, pemula-pemula haus makna


Ketika.... Matahari menyengat

Melepas senjata-senjata pamungkas

Bumi penapun berantakan tandas

Rangka-rangka kata berhamburan terlibas

Menangisi remah-remah idealism, di silang jalan tumpas


Matahari membara

Membongkar-bangkir senja

Malam merajut angkara murka

Melepas kematian dengan mantra-mantra

Melesap di bentala, aksara-aksara binasa....


Mari sejenak, redam bara di depan pusara   


Kademangan, 05.10.2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun