Aku memungut sisa
Masih menempel di telinga-telinga romansa
Orang-orang kesepian
Aku membaca dirimu
Semampu yang aku bisa, sebab....
Kau masih melambaikan tangan di kencang angin itu
Mas Nadiem....
Angin itu pusarannya tak karuan
Tahukah Mas Nadiem apa sebabnya?
Sebentar saja, mendekatlah....
"Mereka sekedar membaca judul saja"
Bisikku, singkat....
Mas Nadiem....
Mari kita jalan-jalan ke pelosok-pelosok desa dan kota
Sejenak tinggalkan kemegahan yang ada
Satu lagi pintaku....
Tetaplah tegak sebagai nyiur
Di hamparan butir-butir pasir di laut, saat angin mengkabut Â
Kademangan, 30.07.2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!