Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perempuan Perempatan Jalan

11 Juli 2020   11:44 Diperbarui: 11 Juli 2020   15:54 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepanjang arah memandang

Mata redup terbata-bata di perempatan jalan

Masih memanggang hati

Yang hampir keriting

Dan nyaris tergunting


Lalu lalang orang-orang

Di kibaran bendera impian

Politisi-politisi mendengking lantang

"Hidup memanusiakan manusia. Merdeka!"....

Uh, meletup darah yang masih memerah

Gemeretak tulang belulang

Pecah mata dalam tikaman gendam


Ah, basi!.... Sebab apa?


Mata redup erat memaut sang buah hati

Di perempatan jalan yang tak punya hati

Membatu runtuh duniawi

Mengawal binasa, sendiri....

Seorang diri....


DKI, 11.07.2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun