Pengunjung juga dapat menggelar tikar/karpet sembari makan bersama di tanah lapang nan sejuk. Banyak pilihan. Tersedia juga fasilitas musholla dan toilet yang cukup memadai. Â Â
Tempat kuliner bertebaran di kawasan WPB dengan harga terjangkau. Tidak menguras kantong. Aneka makanan dan minuman tinggal pilih. Es degan utuh menjadi menu yang wajib untuk dinikmati. Sembari melihat hamparan laut dan merasakan sapa angin pantai nan sejuk. Pada hari Minggu, suguhan tambahan live music dengan artis lokal menambah semarak hiburan di WPB.
Sayangnya, dengan letak strategis dan beberapa spot selfie maupun wefie yang instagramable, belum banyak arus wisatawan Jawa-Bali yang singgah ke WPB. Sarana hiburan berskala besar seperti Wisata Bahari Lamongan (WBL) belum tersedia. Andai saja Bukit Bentar dirombak seperti Destinasi Wisata Jatim Park, WPB dapat lebih dikenal se-nusantara, bahkan mancanegara.
Alternatif lain untuk lebih mengenalkan WPB dengan menyediakan pusat kuliner persinggahan arus wisatawan Jawa-Bali di seputaran WPB. Pengusaha kuliner "Wong Solo" atau "Warung Titin" mungkin bisa diajak kerjasama. Memindahkan tempat usaha atau membuka cabang usaha  di seputaran WPB.Â
Harapannya, semakin banyak orang yang singgah di tempat kuliner favorit tersebut. Sehingga dapat lebih mengenalkan WPB dan mendongkrak kunjungan wisatawan. Pada akhirnya pendapatan pemerintah daerah lebih meningkat. Terpenting, lebih membuka lapangan kerja bagi penduduk sekitar. Semoga. Â
Ujung Akar Bromo, 11.02.2019.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H