Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Manusia dan Kematiannya

22 Maret 2018   19:00 Diperbarui: 22 Maret 2018   19:21 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku ajak puisi ke meja jamuan makan, di istana para bangsawan
Aneka makanan dan minuman yang tersaji
Sekedar dicicipi oleh mereka, lalu dibiarkan
Hingga puisi membungkusnya dalam kata, "mubazir"....


Saat puisi kuajak ke tempat deru perang dan pertikaian
Puisi meminta berhenti di kemah pengungsian
Di sana ia menangis sesenggukan, dan menuliskan....
"Manusia yang serakah melupakan kematiannya"....


NKRI, 23.03.2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun