Arya hanya mengangguk. Ia membalikkan badan. Kembali menatap gubuk tengah sawah.Â
Tiba-tiba angin dingin berdesir. Menghantam tengkuk Arya. Pandangannya kembali tertuju pada sosok Sarwo. Tak nampak lagi. Yang ada hanya sosok bayang gelap hewan di kejauhan dengan kepala menengadah. Seakan memuja rembulan bulat sempurna. Lantas melolong memecah kesunyian,"Sialan" pekik Arya.
"Kanggggg.... Kang Aryaaaa...."
Jantung Arya berdegup kencang. Suara itu kembali terdengar. Suara perempuan dari gubuk tengah sawah.Â
Arya berjingkat mendekati gubuk. Hanya beberapa langkah, terdengar derit pintu rumah Arya dibuka.
Arya bergegas menuju rumahnya. Sepi.... Tak ada siapapun. Arya segera menuju kamar tengah, tempat anaknya ditidurkan.Â
Mata Arya terbelalak. Anak semata wayangnya tak nampak lagi di kamar tengah. Yang tersisa hanya boneka mungil bergaun putih.
ariefrsaleh
NKRI, 17102017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H