Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sekuntum Bunga di Sarang Kumbang

5 April 2017   16:28 Diperbarui: 6 April 2017   00:00 1075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Sekuntum bunga mawar itu masih menguncup
Meski belum merekah, kumbang-kumbang liar menggoda
Mengapakah kumbang-kumbang menggoda?
Kucoba mengintip lewat jendela di tepian jalanan
Ah...., kau bunga
Semerbak harummu belum waktunya kau tebar
Tak cukupkah lisan ini bijak memagar?
Nyatanya kau lompat pagar

Siang berganti malam berkejaran
Tiga purnama berlalu
Bulan yang kau rindu tak kunjung datang
Oh bunga...., mengapakah kau kandung nestapa?
Sedang netramu kau tundukkan di papan harapan
Putih birumu kau tanggalkan
Di sarang kumbang-kumbang liar

Tepian Harapan, 05042017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun