Kau datang menghunus pinta
Di ulu hati, aku lemah untuk menolak
Hingga….
Deru angin malam
Membawaku ke tempat terpenjara di keinginanmu
Aku terdiam
Sedang kau, menggoda relung khayalku….
Menggelorakan dengus napas kuda binal
Yang bahkan menggelinjang di sisi tegarku
Aku kaku, tak bergeming
Seiring malam larut bebal terasa
Kaupun beringsut ke peraduan
Merebahkan dengus kesalmu
Hampa yang ada
Membuatku tenang tak tergoda
Memimpikan esok hari, masih tanpa noda
Malam Bebal, 12 Pebruari 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!