Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Revitalisasi SMK Menyongsong Tahun Bonus Demografi 2020-2030

21 September 2016   23:30 Diperbarui: 22 September 2016   09:35 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Berpijak pada artikel di atas, penulis memberikan masukan dalam revitalisasi SMK sebagai berikut:

  • Merestrukturisasi kurikulum SMK, jika memungkinkan dengan sistem kredit semester (SKS). Beban SKS menyesuaikan dengan permintaan lapangan kerja atau dunia usaha yang dibutuhkan. Sehingga keterampilan/kompetensi yang dimiliki lulusan SMK sejalan dan siap pakai dengan kebutuhan lapangan kerja.
  • Melibatkan dunia usaha secara lebih proporsional. Jika memungkinkan, lakukan secara ketat dan tersertifikasi dengan memberikan porsi magang secara langsung di perusahaan atau dunia usaha selama satu tahun (tahun ke empat). Artinya, tiga tahun siswa SMK berada di lingkungan sekolah untuk pembentukan karakter tenaga terampil siap kerja. Sedangkan tahun ke empat, siswa sepenuhnya magang di perusahaan atau dunia usaha untuk menerapkan skill secara langsung. Mengingat perusahaan atau dunia usaha sangat membutuhkan tenaga terampil siap pakai yang berkarakter etos kerja dan disiplin serta memiliki daya saing tinggi. Dengan karakter yang terbentuk ini, tenaga lulusan SMK diharapkan mampu mengisi lapangan pekerjaan yang dibutuhkan, sekaligus siap bersaing baik di dalam dan ke luar negeri.   
  • Membuka Jurusan Ekonomi Kreatif. Tujuannya, menciptakan wirausahawan yang mampu menciptakan pekerjaan secara mandiri. Sekaligus memiliki berbagai keterampilan usaha kreatif dengan kompetensi tinggi yang dapat melihat peluang dan tantangan di lingkungan sekitar. Program ini membutuhkan kerjasama dan keterlibatan langsung para wirausahawan sukses yang banyak bertebaran dan terbukti memiliki kecakapan dan daya saing tinggi di lapangan.
  • Sejalan dengan pemikiran Mendikbud, perlu dibangun asrama siswa di lingkungan SMK. Sehingga kegiatan dan pemanfaatan waktu menimba dan menerapkan ilmu dapat terintegrasi dan lebih berdaya guna.

Semoga dengan Revitalisasi SMK yang terstruktur dan terarah, pada Tahun Bonus Demografi dapat menciptakan generasi penduduk usia produktif yang memiliki kompetensi keterampilan atau keahlian siap pakai yang dibutuhkan perusahaan dan dunia usaha. Demikian pula dengan penambahan Jurusan Ekonomi Kreatif, mampu menghadirkan sosok generasi yang dapat menciptakan pekerjaan secara mandiri (bukan lagi pencari kerja) dan memiliki daya saing kuat di era globalisasi.

Twitter: @ArifSaleh

https://www.facebook.com/arief.r.saleh.3?hc_ref=NEWSFEED&fref=nf

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun