Berpijak pada artikel di atas, penulis memberikan masukan dalam revitalisasi SMK sebagai berikut:
- Merestrukturisasi kurikulum SMK, jika memungkinkan dengan sistem kredit semester (SKS). Beban SKS menyesuaikan dengan permintaan lapangan kerja atau dunia usaha yang dibutuhkan. Sehingga keterampilan/kompetensi yang dimiliki lulusan SMK sejalan dan siap pakai dengan kebutuhan lapangan kerja.
- Melibatkan dunia usaha secara lebih proporsional. Jika memungkinkan, lakukan secara ketat dan tersertifikasi dengan memberikan porsi magang secara langsung di perusahaan atau dunia usaha selama satu tahun (tahun ke empat). Artinya, tiga tahun siswa SMK berada di lingkungan sekolah untuk pembentukan karakter tenaga terampil siap kerja. Sedangkan tahun ke empat, siswa sepenuhnya magang di perusahaan atau dunia usaha untuk menerapkan skill secara langsung. Mengingat perusahaan atau dunia usaha sangat membutuhkan tenaga terampil siap pakai yang berkarakter etos kerja dan disiplin serta memiliki daya saing tinggi. Dengan karakter yang terbentuk ini, tenaga lulusan SMK diharapkan mampu mengisi lapangan pekerjaan yang dibutuhkan, sekaligus siap bersaing baik di dalam dan ke luar negeri. Â Â
- Membuka Jurusan Ekonomi Kreatif. Tujuannya, menciptakan wirausahawan yang mampu menciptakan pekerjaan secara mandiri. Sekaligus memiliki berbagai keterampilan usaha kreatif dengan kompetensi tinggi yang dapat melihat peluang dan tantangan di lingkungan sekitar. Program ini membutuhkan kerjasama dan keterlibatan langsung para wirausahawan sukses yang banyak bertebaran dan terbukti memiliki kecakapan dan daya saing tinggi di lapangan.
- Sejalan dengan pemikiran Mendikbud, perlu dibangun asrama siswa di lingkungan SMK. Sehingga kegiatan dan pemanfaatan waktu menimba dan menerapkan ilmu dapat terintegrasi dan lebih berdaya guna.
Semoga dengan Revitalisasi SMK yang terstruktur dan terarah, pada Tahun Bonus Demografi dapat menciptakan generasi penduduk usia produktif yang memiliki kompetensi keterampilan atau keahlian siap pakai yang dibutuhkan perusahaan dan dunia usaha. Demikian pula dengan penambahan Jurusan Ekonomi Kreatif, mampu menghadirkan sosok generasi yang dapat menciptakan pekerjaan secara mandiri (bukan lagi pencari kerja) dan memiliki daya saing kuat di era globalisasi.
Twitter: @ArifSaleh
https://www.facebook.com/arief.r.saleh.3?hc_ref=NEWSFEED&fref=nf
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H