Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mati Sia-sia di Istana Harapan

29 Agustus 2016   10:56 Diperbarui: 29 Agustus 2016   11:11 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku pemuja kecantikanmu
Mendayung sampan hingga ke pulau seberang
Melambungkan keinginan menangkap bintang
Mengejar siang  membangunkan malam
Mendirikan istana harapan
Hanya untukmu seorang


Kecantikanmu yang kupuja
Kau lempar-lempar membabi buta
Ditangkap bibir-bibir penebar rayuan
Disantap telinga-telinga pendengar kegenitan
Dilumat mata-mata jalang pemburu ketelanjangan
Dikunyah mulut-mulut nafsu bejat lelaki jalanan


Istana yang memuja kecantikanmu
Kini menyendiri dikafani kesepian
Terkubur di tanah kesunyian
Meniduri kehampaan berbantal penyesalan


Aku pemuja kecantikanmu
Di lautan air mata kepedihan
Tenggelam dalam kesendirian
Mati sia-sia di istana harapan


NKRI, 22:16 WIB – 28 Agustus 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun