Gumpalan awan terlihat semakin mendekat. Angin laut yang semakin kencang, membawa ombak menghantam lambung kapal. Kucium rambut wangimu. Pelukmu yang hangat, kurasakan sesuatu yang sangat beda dan istimewa. Dalam hidupku selama ini.
Akupun berbisik di telinga hangatmu,”Andai aku dan kapal ini karam di palung laut terdalam oleh gulungan awan maupun hantaman gelombang, aku rela. Asal kau masih dapat kupeluk erat”….
NKRI, 23:17 WIB - 24 Agustus 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!