Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jika Saatnya

26 Juni 2016   06:14 Diperbarui: 26 Juni 2016   08:37 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi : merdeka.com

jika saatnya raga membau tanah

dada yang dibusungkan perlahan terengah

terhempas membingkai tempat terendah

dihembuskan tanpa gerak darah

jika saatnya raga kembali dimandikan

yang tersisa hanyalah jasad kebekuan

ditabur aroma air mata tangisan

yang ditinggal hanyalah kenangan

Jika saatnya raga dikain kafan

dilumuri bedak berbau padupan

disumpal kapas lubang kotoran

menyisakan sisa jejak kehidupan

jika saatnya jasad dikurung keranda

tak mampu bergerak mendiam saja

diusung pasrah pada pemikulnya

siap dituju tempat diakhirkannya

jika saatnya jasad dikuburkan

dipendam dalam disendirikan

yang tersisa hanyalah kesepian

menunggu saat datangnya putusan

jika saatnya Munkar dan Nakir datang

dan jasad didudukkan tak lagi telentang

menjawab kebenaran dengan lantang

agar jasadmu tak meremuk tulang

jika saatnya siksa kubur mendera 

jasad melepuh meletuskan kotak pandora

yang tersisa siksa tulang belulang petaka

hingga kiamat dan kekal di neraka 

Ramadan, 26 Juni 2016

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun