Luka raga membentur tapal cinta
Mengelupas kulit rindu dipendam dada
Menganga daging kaki melangkah gulita
Darah asmara yang dipenggal belumlah beku
Dipaksa tenggelam pada lautan garam
Kata-kata mutiara yang kau rangkai membingkai asa
Dipersembahkan hanya padaku seorang
Dulunya berkilau menerang jalan menyibak gelap
Kau ludahi sendiri, membau busuk, hingga
Aku kau lempar di pulau gersang tak berpenghuni
Di sini, di pulau gersang tak berpenghuni
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!