Pemuda yang menanggalkan seragam abu-abu
Memandang langit hitam, dihias bintang-bintang emas dikedip-kedipkan
Pada kasur pasir lututnya ditekuk, tangannya menyilang
Masih dipandangnya langit hitam dan bintang-bintang emas dikedip-kedipkan
Melukis salah satu kampus ternama dan menulis angan
Mungkinkah pena akan ia genggam?
diharap masih pada angan
Segepok uang dibawanya pulang, meski tak seberapa
Meninggalkan kasur pasir dan teman sekopnya
Setiba di kampung halaman, do’a orang tua
melepas ia untuk kembali mengembara
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!