Â
Ilustrasi : www.world-challenge.co.uk
Â
Masihlah pagi pun terlalu pagi
Paksa raga bangun membuyar mimpi
Menjelajah alam tiada bertepi
Menyusuri bebukitan yang masih sepi
Menanjak jalan dengan roda mesin bergerigi
Bukit Pananjakan tujuan akhir terhenti
Â
Negeri seberang yang katanya elok nian
Dibingkai fatamorgana surga impian
Mengapa jauh harus kau lari
Menggapai mimpi elok negeri
Bukan milik sendiri
Â
Ragamu ada di sini
Ada pada negerimu sendiri
Negeri bertabur fatamorgana
Nyata bukanlah mimpi
Membentang depan mata mata
Para penikmat kebesaran-Nya
Â
Pun di timur surya semburat merah jingga menyapa
Membelai-belai kulit mendingin tunduk tersapa
Berangsur lambat memancar kuning berbaur jingga
Indah tiada tara melukis surga pada dunia
Ada di sini di depanmu bukan jauh di sana
Negeri atas awan terhampar nyata adanya
Â
Negeri atas awan yang kini kau pijak
Bersama tiup bayu yang datang meniba rancak
Menghampar awan bergelombang menampak
Tebal menyelimuti hamparan padang pasir
Membalut lekat pada pohon-pohon bebukitan
Digiring angin yang tak dirasa pada ketinggian
Â
Ragamu bukan ada di atas langit
Kakimu masih berpijak pada ini bukit
Mata tertumpu pada lautan awan
Di bawah sana bahkan di mana-mana
Â
Gumpalan awan mulai di sisir alam
Bergelombang menuruni pegunungan
Menyisir bebukitan menyapu tanah landai
Turun dan berkumpul di padang pasir nan luas
Dan ketika pagi kian menampak benderang
Awanpun menipis lantas menghilang
Â
Di sini adanya
Bukan jauh di sana
Â
Negeri di atas awan
Nyata adanya
Â
Di bawah bukit Pananjakan
Bukan di negeri orang
Â
Bromo, 10 Mei 2016
Â
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI