[caption caption="www.iamthemusicindustry.com"][/caption]Sudahkah anda sebagai guru merasa puas setelah kegiatan pembelajaran selesai? Masih tetap semangatkah anda melaksanakan tugas mengajar pada kelas yang berbeda? Apakah siswa terlihat aktif dan penuh konsentrasi mengikuti tahapan-tahapan pembelajaran yang anda terapkan? Jika jawabannya “ya”, anda adalah guru yang mampu melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Layak menyandang gelar guru profesional. Sehingga kehadiran anda dirindukan oleh anak didik.
Ataukah sebaliknya. Anda merasa jenuh melaksanakan tugas rutinitas mengajar. Merasa terbebani dan tidak bersemangat mendampingi dan mengarahkan anak didik anda dalam pembelajaran. Merasa sulit mengajak siswa untuk aktif dan berkonsentrasi dalam kegiatan pembelajaran.
Lebih parah lagi. Siswa tidak bersemangat mengikuti tahapan pembelajaran yang anda terapkan. Kelas ramai dan hanya sedikit siswa yang mau menyimak materi pembelajaran yang anda sampaikan. Bahkan kehadiran anda sebetulnya membuat siswa merasa jenuh untuk mengikuti pembelajaran.
Mengemban amanah profesi guru tidaklah mudah. Guru adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Khusus pada kegiatan pembelajaran, guru harus mampu mengurangi gangguan konsentrasi kegiatan pembelajaran. Sehingga dapat mendorong anak didik untuk aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan dalam mengikuti tahapan proses pembelajaran yang anda bimbing dan arahkan.
Ada banyak cara untuk mengurangi gangguan konsentrasi saat kegiatan pembelajaran berlangsung:
Pertama. Anda harus menjadi teladan bagi anak didik.
Hal ini mutlak ditradisikan oleh guru. Janganlah meminta anak didik untuk disiplin, sedangkan anda secara fisik dan psikis tidak disiplin. Sering terlambat masuk kelas. Meninggalkan anak didik pada waktu pembelajaran berlangsung. Bahkan yang lebih parah lagi, jarang hadir di kelas menjalankan tugas mengajar dan membimbing siswa dengan berbagai alasan. Kehadiran anda adalah sesuatu berharga bagi anak didik. Sehingga keberadaan anda akan bernilai lebih bagi mereka. Dampaknya, arahan dan bimbingan anda agar pembelajaran lebih aktif dan terkonsentrasi akan dilakukan oleh anak didik.
Kedua. Tradisikan menyimak, mencatat, dan menganalisis.
Apakah anda masih ingat sewaktu dulu diminta guru untuk duduk manis dan kedua tangan anda dilipat di atas bangku? Tinggalkanlah pola lama ini. Sejak kegiatan pembelajaran diawali, ajaklah anak didik mempersiapkan alat tulis, menyimak, mencatat hal-hal penting, dan menganalisis sesuatu yang aktual dan kontekstual. Dengan cara ini, anak didik akan lebih berkonsentrasi pada tahapan kegiatan pembelajaran. Mampu sumbang saran dan berani menyampaikan gagasan atau ide.