Mohon tunggu...
arrizqiziyadi
arrizqiziyadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa UNILA

Saya mahasiswa UNILA jurusan Administrasi Negara

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

MENEKAN ANGKA PENGANGGURAN di BANDAR LAMPUNG

18 Desember 2024   00:01 Diperbarui: 18 Desember 2024   00:01 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menekan Angka Pengangguran di Bandar Lampung

 

Pendahuluan

            Pengangguran merupakan salah satu permasalahan ekonomi yang sering dihadapi oleh berbragai wilayah di Indonesia, termasuk di kota Bandar Lampung. Pengangguran adalah Angkatan kerja yang belum memiliki pekerjaan dan sedang dalam tahap pencarian kerja. Pengangguran terjadi Ketika jumlah penawaran tenaga kerja lebih besar dari permintaan tenaga kerja. Dengan kata lain, ada surplus penawaran tenaga kerja dipasar tenaga kerja. Ketidak sesuaian antara permintaan lapangan pekerjaan dengan penawaran lapangan kerja ini lah yang menciptakan pengangguran. Masalah ini berdampak signifikan pada perekonomian, stabilitas sosial, dan kesejahteraan masyarakat. Pengangguran terjadi Ketika jumlah pencari kerja melebihi jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia, yang sering kali disebabkan oleh ketidaksesuaian antara keterampilan tenaga kerja dengan kebutuhan pasar kerja. Bandar lampung sebagai ibu kota provinsi Lampung memiliki potensi ekonomi yang cukup besar, baik di sektor industri, perdagangan, maupu jasa. Meskipun terdapat lapangan pekerjaan yang beragam tetap saja Tingkat pengangguran di kota ini cukup tinggi. Menurut Badan Pusat Statistika (BPS) persentase tingkat pengangguran terbuka (TPT) di kota Bandar Lampung di tahun 2023 mencapai 7,43% yang mengalami penikatan menjadi 7,44% di tahun 2024 dari 1.100.109 jiwa, Tingkat pengangguran di kota Bandar Lampung mengalami peningkatan yang menunjukan adanya ketidakseimbangan antara jumlah tenaga kerja yang ada dengan kesempatan kerja yang tersedia.

            Permasalahan pengangguran di Kota Bandar Lampung disebabkan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan, peningkatan jumlah penduduk usia kerja yang tidak diimbangi dengan peningkatan kesempatan kerja, rendahnya kualifikasi angkatan kerja, dan kurangnya investasi pada industri yang mempunyai angkatan kerja terpengaruh. Kemungkinan besar perlu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Situasi ini semakin diperparah dengan ketidaksesuaian antara pendidikan formal dengan kebutuhan dunia kerja, karena banyak lulusan perguruan tinggi yang tidak memiliki keterampilan praktis yang dibutuhkan para pencari kerja. Sektor informal masih menjadi pilihan utama bagi sebagian besar penduduk yang tidak terserap ke dalam pasar tenaga kerja formal. Namun, pekerjaan di bidang ini cenderung kurang produktif dan memberikan gaji yang lebih rendah. Perkembangan teknologi dan digitalisasi yang pesat kurang dimanfaatkan sebagai peluang untuk menciptakan lapangan kerja baru di Bandar Lampung. Situasi ini semakin diperparah dengan kurangnya pelatihan keterampilan profesional dan program pendampingan yang tepat sasaran bagi pencari kerja dan wirausaha baru.

            Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, diperlukan intervensi kebijakan yang komprehensif dan berkelanjutan untuk menekan angka pengangguran di Kota Bandar Lampung. Upaya ini tidak hanya membutuhkan peran aktif dari pemerintah daerah, tetapi juga kolaborasi antara sektor swasta, dunia pendidikan, dan masyarakat. Melalui pendekatan yang terencana diharapkan dapat ditemukan solusi yang efektif untuk mengatasi pengangguran serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif di Kota Bandar Lampung.

Deskripsi Masalah

            Tingkat pengangguran yang tinggi tidak hanya berdampak pada pemerintah, namun juga masyarakat. Tingginya tingkat pengangguran menjadi penyebab hilangnya potensi masyarakat untuk meningkatkan pendapatannya. Dalam pelaksanaan pembangunan, sumber daya manusia memegang peranan penting dalam mencapai tujuan pembangunan. Pembangunan sektor ketenagakerjaan bertujuan untuk mengurangi jumlah pengangguran. Dalam mengatasi pengangguran, pemerintah mempunyai tugas untuk memperluas kesempatan kerja bagi masyarakatnya, baik melalui cara internal maupun eksternal. Perluasan kesempatan kerja melalui hubungan kerja eksternal terjadi melalui penciptaan kegiatan produktif dan berkelanjutan yang memanfaatkan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan teknologi tepat guna. Hal ini dilakukan melalui penggunaan model pelatihan dan pengembangan pekerja mandiri, penerapan sistem padat karya, penerapan teknologi tepat guna, dan model lain yang dapat mendorong kesukarelaan dan penciptaan lapangan kerja baru.

Rekomendasi Kebijakan

            Untuk mengatasi masalah pengangguran di Bandar Lampung, pemerintah daerah harus menerapkan langkah-langkah yang berfokus pada peningkatan kualitas angkatan kerja, penciptaan lapangan kerja baru, dan penguatan sektor ekonomi lokal. Pertama, kualifikasi terkait pasar tenaga kerja (pelatihan kejuruan) harus diperluas, khususnya pada sektor-sektor potensial seperti industri kreatif, pariwisata, dan teknologi. Kedua, mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui akses pembiayaan, pelatihan kewirausahaan, dan fasilitasi pemasaran, sehingga dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja. Ketiga, kolaborasi antara pendidikan dan industri perlu diperkuat untuk memastikan keselarasan antara kurikulum pendidikan dan kebutuhan tenaga kerja. Selain itu, pemerintah perlu memanfaatkan teknologi digital untuk membangun platform pencarian kerja yang menghubungkan pencari kerja dan perusahaan. Kebijakan ini diharapkan dapat mengurangi pengangguran secara signifikan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bandar Lampung.

Kesimpulan

            Pengangguran di kota Bandar Lampung merupakan permasalahan yang kompleks dan berdampak luas terhadap perekonomian, stabilitas sosial, dan kesejahteraan Masyarakat. Tingginya angka pengangguran dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, seperti rendahnya kualifikasi tenga kerja, ketidakseimbangan antar jumlah Angkatan kerja dan kesempatan kerja. Ketidak sesuaian natar Pendidikan formal dan kebutuhan industry memperburuk situasi ini meyebabkan banyak lulusan yang tidak siap memasuki dunia kerja. Situasi ini semakin di perparah oleh dominasi sektor informal yang memiliki Tingkat produktivitas dan pendapatan rendah, serta kurangnya pemaanfatan tekologi dan program pendampingan yang tepat bagi pencari kerja.

            Untuk pengatasi permasalahn tersebut diperlukan Kebijakan yang komperhensif, berkelanjutan, dan terencana yang melibatkan peran aktif pemetintah, sekotr swasat, dunia Pendidikan, serta peran Masyarakat. Langkah-langkah strategis seperti peningkatan keterampilan tenaga kerja melalui pelatihan kejuruan, dukungan terhadap UMKM, penguatan kolaborasi antara Pendidikan dan industri, serta pemanfaatan teknoligi digital menjadi kunci dalam menekan angka pengangguran. Dengan Kebijakan yang tepat, di harapkan angka pengangguran dapat dikurangi seacar signifikan, menciptakan lapangan kerja yang lebih luas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif di kota Bnadar Lampung.

 

 

 

Daftar Pustaka

Alifah, R., & Rosalia, F. (2023). EFEKTIVITAS STRATEGI DALAM PENANGGULANGAN PENGANGGURAN PADA TAHUN 2019-2020 (Studi pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung). NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 10(3), 1265-1282.

Adiyanti, V., Ramadhani, R., & Yunus, R. (2024). DINAMIKA PEREKONOMIAN BANDAR LAMPUNG: TANTANGAN DAN PELUANG DI TENGAH PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL. Musytari: Neraca Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi, 9(3), 51-60.

Fatimah, E., Gunawan, E., Hasyim, I., & Kurniawan, M. (2024). Pengaruh Tingkat Pengangguran, Tingkat Pendidikan Dan Laju Pertumbuhan Penduduk Terhadap Tingkat Kemiskinan Penduduk Provinsi Lampung Tahun 2013-2022. MUQADDIMAH: Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi dan Bisnis, 2(3), 122-131.

Budiono, D., & Agustin, M. (2024). Determinan Pengangguran Terdidik di Provinsi Lampung (Analisis Data Sakernas Agustus 2022). Journal of Economic and Business Retail, 4(2), 14-25.

Badan Pusat Statistika (2024). Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), 2023-2024. Diakses 16 Desember 2024 dari https://lampung.bps.go.id/id/statistics-table/2/NDcjMg==/tingkat-pengangguran-terbuka-tpt-.html

             

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun