Mohon tunggu...
Arrizal Muhaemin Yunus
Arrizal Muhaemin Yunus Mohon Tunggu... Guru - Biodata

Kelahiran Jakarta, 05 Agustus 1986

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

FGD Pembinaan dan Pengembangan Kompetensi Pegawai

14 September 2022   15:14 Diperbarui: 14 September 2022   17:32 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

20220914-151618-6321adad08a8b5748f5c7962.jpg
20220914-151618-6321adad08a8b5748f5c7962.jpg
Pemateri: Dra. Hj Lia Karlijati, S.Psi

Rabu, 14 September 2022


PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI PELAKSANA HARIAN

SEKOLAH ISLAM AL AZHAR BSD


Mengoptimalkan potensi diri untuk sukses dalam karir dan kehidupan. Salah satu keahlian leader adalah Coaching/Mentoring.

Kalo dulu guru menjadi center dalam pembelajaran, tapi skrg tuntutannya adalah siswa harus aktif dalam pembelajaran, sehingga guru wajib membuat kelas dapat mengaktifkan siswa.

Kecerdasan Kinestetik, Audio, Visual, dll termasuk kepada multiple intelegent. Dulu, anak2x kinestetik masih dianggap tidak normal, karena yg normal adalah anak yg duduk diam dalam pembelajaran. Padahal dalam kenyataannya saat ini banyak anak2x yang kinestetiknya dominan. Kinestik itu given atau bawaan lahir, sehingga kita tidak bisa memilih atas given yang di dapat.

Kapan kita membutuhkan coach? Lembaga perlu coach jika sudah tidak ada perkembangan, inovasi, atau ada masalah yang terjadi dalam proses kerja yang belum terselesaikan. Dalam coaching, coach itu membantu coachee memahami goal/tujuan yang ingin dicapai. Coach bisa memberi arahan. Biasanya, coachee yang datang kepada coach sehingga coachee sendiri bisa tahu bagaimana solusi dari permasalahannya.

Coach bertanggung jawab atas kesuksesan coachee, diantaranya adalah:

1. Menentukan goal/tujuan.

2. Perencanaan strategi/membantu coachee.

3. Pemantauan/monitoring atas komitmen yang diambil.

4. Kompeten dan mandiri.

Biasanya, coach memang harus orang yg ahli dalam bidangnya.

Mentoring merupakan kegiatan memberikan petunjuk/penjelasan. Mentoring biasanya hanya bersifat sebentar/pendek waktunya dengan memberikan langkah2x untuk bisa menguasai materinya.

Mentoring cocok untuk menyelesaikan masalah, dan coaching bisa untuk pembinaan jangka panjang. Coachee menjadi seorang yang kompeten serta mandiri dalam menangani pekerjaannya. Kombinasi antar mentoring dan coaching lebih cocok dalam menjalani tujuan lembaga.

Coach membantu coachee untuk berpikir memenukan insight tentang pemikiran untuk memahami tujuannya dan cara meraihnya, tanpa intervensi. Mentoring membantu Mentee dengan cara berbagi pengalaman dan pengetahuan, menuntun dan memberikan tujuan.

Keberhasilan coaching tergantung pada kompetensi coach dan komitmen coachee. Leader bisa menjadi coach dan leader. Komunikasi manjadi kunci agar coach dan coachee bisa paham maksud dan tujuannya.

Kita harus punya inisiatif untuk bisa sharing tentang apa yang menurut kita perlukan. AMY

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun