Mohon tunggu...
Arrifah Chofsoh
Arrifah Chofsoh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Gizi universitas Nahdlatul Ulama

Akun Resmi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa UNUSA Sosialisasi Perubahan 4 Sehat 5 Sempurna

2 September 2021   17:17 Diperbarui: 2 September 2021   19:33 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Surabaya -- Remaja merupakan salah satu kelompok usia yang rawan mengalami masalah gizi. Fase remaja merupakan fase pencarian jati diri, sehingga pola hidup dan pola makan remaja dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Pola makan yang tinggi fast food dan adanya persepsi citra tubuh yang umum terjadi pada masa remaja menyebabkan banyaknya masalah gizi pada remaja, seperti anemia, obesitas, eating disorder (anoreksia dan bulimia), serta adanya risiko gangguan reproduksi dan penyakit metabolik pada usia tua. 

Berdasarkan hal tersebut, kelompok KKN 21 dari Program Studi (Prodi) S1 Gizi Fakultas Kesehatan (Fkes) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) memberikan penyuluhan edukasi tentang Pedoman Gizi Seimbang di Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya. Kegiatan ini dilakukan pada hari Senin, 23 Agustus 2021 secara online dan dihadiri oleh 95 orang santri dan santriwati. Tujuan lain dilakukannya edukasi mengenai Pedoman Gizi Seimbang adalah agar para santri tetap menjaga pola makan dan selalu mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi di kala pandemi ini.

Dokpri
Dokpri

Kegiatan ini juga merupakan upaya sosialisasi pergantian anjuran gizi yang digunakan di Indonesia, dari 4 Sehat 5 Sempurna menjadi Pedoman Gizi Seimbang. "Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang gizi di Indonesia serta masalah dan tantangan yang dihadapi, usaha mempromosikan kesehatan pun memerlukan pembaruan dan adaptasi, termasuk dalam hal pedoman makan. 

4 Sehat 5 Sempurna hanya menganjurkan kualitas makanan, tanpa memperhatikan kuantitas atau porsi makannya. Oleh karena itu, Pedoman Gizi Seimbang dirancang untuk memperbaiki prinsip lama "4 sehat 5 sempurna" yang dianggap tidak lagi sesuai" jelas Halimatul Afifah, salah satu anggota kelompok KKN 21.  Sementara itu Nichlatun Nafisah menjelaskan tentang masalah Gizi yang ada di Indonesia, "Di Indonesia, banyak sekali ditemukan masalah gizi pada remaja, misalnya obesitas. 

Satu dari tujuh remaja di Indonesia mengalami masalah gizi yaitu obesitas dimana penyebab utamanya adalah pola makan yang tinggi lemak". Kelompok KKN 21 UNUSA berharap dengan adanya pemberian edukasi mengenai Pedoman Gizi Seimbang santri maupun santriwati bisa menerapkannya di lingkungan pesantren agar tidak membeli jajanan atupun makanan yang kurang sehat, dimana bisa menyebabkan sakit dan menyebabkan masalah gizi yang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun