Mohon tunggu...
ari dwi astuti
ari dwi astuti Mohon Tunggu... -

anak kedua dari dua bersaudara, punya hobi mandi pagi di hari sabtu dan minggu, selalu menguap dan cegukan saat hendak tidur malam dan menyetel weker jam 5 pagi kemudian bangun gedubrakan jam 6 lewat...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Dan Hantu Pun Menghibur Kita Semua...

30 Maret 2010   07:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:06 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Akhirnya, hari film nasional pun tiba! Akhirnya (lagi) saya berkesempatan mengeluarkan uneg-uneg yang sudah mendarah daging dalam pikiran dan sanubari ini sekian lamanya.

Hey, adakah yang ingin mengetahuinya? Kalaupun tidak ada, ijinkan saya memenuhi blog ini dengan isi hati nurani saya. Ehm.. "Monggo silahkan" (tiba-tiba ada yang bersuara demikian sebelum saya kembali mengetik, suaranya mirip mas-mas penjual ayam goreng lesehan di Malioboro ketika saya hendak masuk kedalam warung tendanya).

Kembali ke topik..

Saat ini, bayangan ingin segera me-refreshing hati dan pikiran dengan menyaksikan film-film action, komedi atau drama, sering kali sirna begitu saja, saat mata ini bertubrukan dengan poster-poster film yang terpampang di bioskop jaringan. Kebanyakan bioskop dengan mudahnya menggeser film-film luar negeri dan lebih suka memutar film yang dijejali akting kuntilanak, pocong, suster ngesot, dsb, dsb.

Lebih parah lagi, pas mata ini melihat tulisan "Segera" juga dipenuhi judul film yang diperankan oleh para mahluk halus itu.(jangan-jangan, mereka pun ada disamping saya ketika saya melihat poster itu? hiiiiiiiiiy)

Benarkah masyarakat kita sekarang masih menyukai yang serba mistik sampai-sampai kini belum ada lagi penerus film-film seperti "Laskar Pelangi", "Sang Pemimpi", "AADC", Ca Bau Kan", "Arisan", "Petualangan Sherina", dll?

Kenapa sih, sineas-sineas kita harus selalu kembali menampilkan nama-nama seperti Dewi Persik dan Julie Estrelle dalam film bergenre horor? Kenapa jalan ceritanya begitu mudah ditebak? Kenapa, cerita horor ini akhirnya harus dipadukan dengan adegan seks yang sama sekali tidak nyambung dengan film horor? Belum lagi, program tayangan infotainment akhir-akhir ini yang diramaikan dengan berita Dewi Persik yang terkait skandal asmara dengan Indra Brugman, Andi Soraya yang merasa belum menerima bayaran gaji dalam film terbarunya (yang jelas, horor juga).

Kalau sudah begini, pikiran dan hati bertambah pusing. Maksud hati, mencari hiburan dengan menonton film, eh yang ada malah terkaget-kaget menyaksikan film-film karya anak bangsa akhir-akhir ini. Coba, mulai awal hingga Maret 2010 ini, belum ada penerus film yang menyedot jumlah penonton setelah "Sang Pemimpi" (Desember 2009).

Jangan sampai, tema Hari Perfilman Nasional 2010 ini diberi judul,"Dan Hantu Pun Menghibur Kita Semua" :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun