Mohon tunggu...
Arrie Boediman La Ede
Arrie Boediman La Ede Mohon Tunggu... Arsitek - : wisdom is earth

| pesyair sontoloyo di titik nol |

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Punishment di Titik Nol

6 Februari 2021   08:08 Diperbarui: 6 Februari 2021   08:16 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sugeng rawuh
di negerimu
negeri patah arang
arang yang di patah-patahkan
oleh segala perilaku
pelakon-pelakon tak bermarga
pecampak daging bernyawa
di antara kebanalan-kebanalan
bernilai tigabelas
di kilometer tiga belas
tanpa belas kasihan
mencabut akar budaya
warisan para leluhur
sebagaimana tarian rancak tiga belas
yang dimainkan
atas nama kekuasaan
yang terlahir dari rahim kaum penista
kaum yang sesungguhnya tak pernah lahir
dari rahim suci ibunya

selamat datang
para pelakon-pelakon
sandiwara berbabak-babak
yang membabakbelurkan nilai
mengabaikan harkat kemanusiaan
mematikan akal budi
membelakangi karmapala
menistakan ayat-ayat kebenaran
menjungkirbalikkan isyarat alam
memajang kepongahan
di altar kedunguan
tak takut karma
tanpa rasa
tanpa hati
tanpa hukum
memaksa atas nama hukum
yang diperjualbelikan
di pasar-pasar gelap
pasar yang senyap

tuan,
aku bertanya padamu: "siapakah kau dalam dirimu?"
yang pasti kau bukan punishment di titik nol

sumurserambisentul, 06 februari 2021
arrie boediman la ede

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun