diri ini
mungkin lupa diri
atau memang benar lupa diri
saat asap setanggi yang terbakar di pojok sebuah ruang
memapari, memenuhi seluruh ruang kepala
ruang yang sesungguhnya bersekat
sekat-sekat yang membuntukan
bertanya pada diri
siapakah diri?
bendakah atau takbenda?
ada atau tiadakah?
ataukah diri hanya berupa seonggok daging
atau sekumpulan belulang yang terperangkap dalam tubuh
lalu ada hanya sekadar hadir mengisi ruang hidup?
diri tak malu
melata, merayap, merangkak, melompat
diri tak kenal diri
lupa pada fitrah, titah dan harapan-harapan
sepanjang siang, sepanjang malam
tak pernah menyesali diri
memperhambakan diri pada kefanaan diri
di kedalaman diri,
asap setanggi di kepala menari-nari liar
semakin panas, membebat, memabukkan
diri, serasa kaku, gagu, membatu
diri tertampar, terhempas
pada pada lorong tak berujung
di antara labirin-labirin
diri, semakin lupa diri
terperangkap dalam angan-angan
mengabaikan perkara hal ihwal
asal muasal,
sebab akibat
tak lelah mencari diri sejati
yang tersesat dan terjebak di titik nol
sumurserambisentul, 05 november 2020
arrie boediman la ede
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H