Mohon tunggu...
Arrie Boediman La Ede
Arrie Boediman La Ede Mohon Tunggu... Arsitek - : wisdom is earth

| pesyair sontoloyo di titik nol |

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sesendok Nasi dan Isi Kepala di Titik Nol

4 November 2020   20:50 Diperbarui: 4 November 2020   22:31 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
olah gambar (sumber. womensweekly.com.sg)

atas nama sesendok nasi
kukorek isi kepalaku
dan bertanya kepadanya
apa yang sedang kau pikirkan?

atas nama sesendok nasi
kucuci bersih otakku
yang semakin kram
mungkin akan membeku

atas nama sesendok nasi
kubandingkan dengan isi kepalaku
kepala yang seharusnya sangat berharga
di antara keshahihan tanda akhir zaman

atas nama sesendok nasi
kutulis pertanyaan dengan huruf besar-besar
"sesungguhnya apa isi kepalamu?"
"kenapa kau semakin serakah?"

atas nama sesendok nasi
kuberhenti pada sebuah tikungan
kuberkata pada semua isi kepalaku
: kau bukanlah sesendok nasi; tapi, isi kepala di titik nol

sumurserambisentul, 04 november 2020
arrie boediman la ede

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun