Mohon tunggu...
Arrie Boediman La Ede
Arrie Boediman La Ede Mohon Tunggu... Arsitek - : wisdom is earth

| pesyair sontoloyo di titik nol |

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nyinyirin Gue Dong di Titik Nol

3 November 2020   11:39 Diperbarui: 3 November 2020   21:05 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

i. dong

ayo dong
mari dong
kita bersajak bodong
ojo lali main ding dong
di samping sebuah andong
yang parkir di halaman rumah tukang todong
yang ditanami pohon kedondong

ii. sir kecipir

sir kecipir
namamu terlampir
sebagai sopir
berteman dengan sipir
yang suka mampir
di warung mak lampir
yang pelihara jin belanda bernama van vampir

iii. korupsi vs koruptor

kataku, korupsi adalah:
korek
rupiah
sikat

kataku, koruptor adalah:
korporat
rusak
psikis

kata koruptor:
"korupsi adalah bagian dari iman!"

iv. katanya ini nyinyir

katanya, negara kita berdaulat
tapi negara kita jadi tempat bancakan kaum pendaulat yang korup

katanya, yang berdaulat adalah rakyat
tapi rakyat cuma jadi penonton atas nama daulat rakyat

katanya, negeri kita kaya raya;
tapi hutang kita bertumpuk-tumpuk di tujuh penjuru mata angin

katanya, negeri kita gemah ripah loh jinawi
tapi faktanya kemakmuran hanya untuk para tuan dan tuan-tuannya

v. melawat

eh
ahh
ihhh
uhhh
ohhhh

gawat,
ini benar-benar gawat
segawat kelakuan teman sejawat
yang tak pernah pake cawat
saat pergi melawat

vi. nyinyirin gue dong

sajak ini memang bodong
idenya dari teman di cilodong
yang menjual beli lodong
di kawasan sedong
suka banget minta gendong
ih, siiippp dong
ah, asyik dong
eh, nyinyir dong
auk ah gelap dong

: ssstttt, jika dong tak suka sajak bodong ini; nyinyirin gue dong di titik nol

sumurserambisentul, 03 november 2020
arrie boediman la ede

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun