Mohon tunggu...
Arrie Boediman La Ede
Arrie Boediman La Ede Mohon Tunggu... Arsitek - : wisdom is earth

| pesyair sontoloyo di titik nol |

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bos, Ojo Dumeh di Titik Nol!

19 Oktober 2020   16:21 Diperbarui: 19 Oktober 2020   17:24 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

bos, apakah bos tahu bahwa negaramu sedang tidak baik-baik saja?
bospun tentu tidak percaya bahwa di negaramu;
hidup serasa mati
bicara serasa bisu
mendengar serasa tuli
cerdas serasa dungu
waras serasa gila

kenapa bisa demikian bos?
jangan katakan bahwa kau taktahu apa-apa  ya bos?

negaramu, memang hebat bos; "negara para bos" katamu
bos besar sampai bos kecil berkuasa penuh di negaramu
semuanya berkuasa tanpa syarat, tanpa ijin, tanpa malu-malu
bahkan mulai dari urusan buruh
sampai urusan pindah ibukota
diurusi dan mau dikuasai pula oleh bos-bos itu
: siapakah mereka bos?

darimanakah sesungguhnya asal muasal mereka bos?
kenapa mereka sedemikian jumawa dan berkuasanya?

hebat, negaramu memang hebat!
tempat orang-orang hebat yang berwatak adigang, adigung, adiguna berkuasa secara sembrono
berkuasa di ruang tanpa batas dalam kepemilikan-kepemilikan;
hutan, tambang, perhubungan, pertanian sampai ke urusan mendikte parlemen
semuanya ada pada sabda bos-bos itu;
ini benar-benar sudah tak masuk akal; kekuasaan bos-bos itu sudah melampaui batas
: takada lagikah batasan, demarkasi marwah kedaulatan dalam negaramu bos?

bos, ada apakah dengan negaramu?
di negaramu itu yang salah siapa? rakyatmukah atau pemimpinmukah?

bos, itulah negaramu; negara penikmat dan pencipta goro-goro
peternak paham dan anutan-anutan semau gue yang mencemaskan
sungguh, negaramu telah berada di akhir zaman; yang penuh bala, mala, fitnah dan riba;
zaman di mana orang munafik lebih dipercaya daripada cendekiawan dan rohaniawan
zaman takada batas lagi antara halal dan haram, baik dan buruk;
zaman di mana negara dipaksa mengalah dengan kezaliman yang di atur oleh para cukong
: lalu, kau bisanya apa bos? cukupkah jika kau cuma bilang: "bos, ojo dumeh di titik nol!"

sentalsentulserambisentul, 19 oktober 2020
arrie boediman la ede

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun