bos, apakah bos tahu bahwa negaramu sedang tidak baik-baik saja?
bospun tentu tidak percaya bahwa di negaramu;
hidup serasa mati
bicara serasa bisu
mendengar serasa tuli
cerdas serasa dungu
waras serasa gila
kenapa bisa demikian bos?
jangan katakan bahwa kau taktahu apa-apa  ya bos?
negaramu, memang hebat bos; "negara para bos" katamu
bos besar sampai bos kecil berkuasa penuh di negaramu
semuanya berkuasa tanpa syarat, tanpa ijin, tanpa malu-malu
bahkan mulai dari urusan buruh
sampai urusan pindah ibukota
diurusi dan mau dikuasai pula oleh bos-bos itu
: siapakah mereka bos?
darimanakah sesungguhnya asal muasal mereka bos?
kenapa mereka sedemikian jumawa dan berkuasanya?
hebat, negaramu memang hebat!
tempat orang-orang hebat yang berwatak adigang, adigung, adiguna berkuasa secara sembrono
berkuasa di ruang tanpa batas dalam kepemilikan-kepemilikan;
hutan, tambang, perhubungan, pertanian sampai ke urusan mendikte parlemen
semuanya ada pada sabda bos-bos itu;
ini benar-benar sudah tak masuk akal; kekuasaan bos-bos itu sudah melampaui batas
: takada lagikah batasan, demarkasi marwah kedaulatan dalam negaramu bos?
bos, ada apakah dengan negaramu?
di negaramu itu yang salah siapa? rakyatmukah atau pemimpinmukah?
bos, itulah negaramu; negara penikmat dan pencipta goro-goro
peternak paham dan anutan-anutan semau gue yang mencemaskan
sungguh, negaramu telah berada di akhir zaman; yang penuh bala, mala, fitnah dan riba;
zaman di mana orang munafik lebih dipercaya daripada cendekiawan dan rohaniawan
zaman takada batas lagi antara halal dan haram, baik dan buruk;
zaman di mana negara dipaksa mengalah dengan kezaliman yang di atur oleh para cukong
: lalu, kau bisanya apa bos? cukupkah jika kau cuma bilang: "bos, ojo dumeh di titik nol!"
sentalsentulserambisentul, 19 oktober 2020
arrie boediman la ede
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H