tongkuno,
tanah leluhur
tanah pentahbis raja-raja
penegak sarano wuna
ne witeno wuna, wite kabarakati
tongkuno,
kalembohano reaku
tanah yang di-waris-kan leluhur
untuk anak cucu
beranak pinak
tongkuno,
warganya: dihinakan
adat istiadatnya: dinistakan
kebudayaannya: direndahkan
kearifannya: dihancurkan dengan keangkuhan
tongkuno,
adalah tragedi, sungguh
tragedi luka batin, taksembuh
takakan sembuh
tujuh turunan, turun temurun
tongkuno,
atas nama resettlement
atas nama kekuasaan sang bupati
orang-orang kampung di usir
sebagaimana mengusir hewan liar
tongkuno,
tahun 1971-1972
adalah tahun terpahit
tahun penuh luka perih, bertahun-tahun
tahun yang menyisakan dendam
wahai, orang-orang tongkuno,
orang-orang yang terusir
orang-orang yang di usir
ada sanak saudara sekakek, senenek: seawa
sekarang, mestikah kita mengusir juga?
tongkuno!
tongkuno!
tongkuno!
dari jauh, kuberseru memanggil namamu ke arah langit
nama yang melekat dan mengakar di hati
nama yang membuat rindu untuk pulang
bercengkerama di-tanah-mu, mengubur luka
mengenang duka hati orang-orang terusir di titik nol
sumurserambisentul, 05 oktober 2020
arrie boediman la ede
catatan singkat: