Mohon tunggu...
Arrie Boediman La Ede
Arrie Boediman La Ede Mohon Tunggu... Arsitek - : wisdom is earth

| pesyair sontoloyo di titik nol |

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Akhir dari Sebuah Trilogi

17 September 2020   21:42 Diperbarui: 17 September 2020   23:19 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi akhir dari sebuah trilogi - dokpri

di antara rasa keadilan
di antara harga diri yang terbenam
di antara darah jelata yang mengalir pada luka yang perih
segenggam tanah liat yang kuambil dari tanah leluhurku
menjadi penyaksi curahan segala rasa: duka, luka, perih
tanah yang nyaris jadi saksi bisu terjadinya pertumpahan darah

kepada Andi Ameera,
kisah kita semuanya sudah usai sejak duapuluh tahun lalu; hari ini tak ada lagi yang perlu kita urai kembali walau hanya sekadar untuk penyambung rasa;

selamat jalan,

sumurserambisentul, 17 september 2020
arrie boediman la ede
::
note:
siri' na pessé (bahasa bugis) : siri' berarti : rasa malu (harga diri), sementara pess berarti : pedih/pedas (keras, kokoh pendirian) identik dengan semacam kecerdasan emosional untuk turut menikmati kepedihan atau kesusahan orang lain (solidaritas dan empati)  
silariang (bahasa bugis) : kawin lari; biasa terjadi di tengah masyarakat Bugis ini biasanya dikarenakan adanya syarat pernikahan berupa syarat pernikahan (materi) disebut juga panai yang tidak sanggup dibayarkan pemuda kepada keluarga si gadis, sehingga pemuda nekat melakukan silariang.
lebbik-i cau-caurenng napellorenng (bahasa bugis) : lebih baik yang sering kalah daripada yang pengecut (pertarungan)

------

ini adalah sebuah trilogi, baca kisah sebelumnya:

Terpasung Bayang-bayang Masa Lalu

Andi Ameera, Asenna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun