nak,
ini sudah seperduapuluh dasawarsa
kawanan makhluk itu ada di sini, di kampung kita
kampung yang siang malam kita jaga ketat
segala lubang kita tutup
segala yang datang kita semprot, orang-orang pun wajib rapid test
nak,
makhluk itu
menggerogoti pelan-pelan tatanan kehidupan kita;
nyaris tak terdengar
tapi sangat mengancam
mengilukan
nak,
di kampung kita ini
kehadiran makhluk itu semakin jadi momok
takdir dan traktat-NYA sepertinya tak penting lagi
nilai-nilai adikodrati pun dilangkahi
di jual murah, sangat murah
nak,
telah seperduapuluh dasawarsa engkau tak sekolah
kemarin, dalam dekapanku engkau menangis pilu
katamu, kangen dengan guru-guru dan teman-teman sekolahmu
pun, tetiba saja dengan suara serak engkau berteriak:
aku bosan sekolah online, aku mau sekolah, kembalikan sekolahku padaku!
: o, tuan pedagogik andragogik
bukalah penutup wajahmu
bentangkan lebar-lebar telinga batinmu
dengarkan suara-suara yang tak asing itu
suara bayi-bayi harimau yang berdentam-dentam
bak suara api dalam sekam
: o, tuan kelirumologi
tak perlulah urus cara ibadah umat
tak eloklah pula urus cara ceramah para da'i
urusan agama adalah urusan antara hamba dan Tuhannya
bukan urusan dengan pemberhala jabatan
bukan pula urusan katebelece pada selembar sertifikasi atas nama
duhai anakku,
telah kuteriakkan keras-keras suara hatimu nak
suara yang menembus langit ke-tujuh; suara yang mengguncangkan pintu 'Arsy
bersabarlah, hapuslah air matamu nak,
suatu saat kelak engkaulah yang akan menginstal ulang negeri ini: Aamiin
sentalsentilserambisentul, 08 september 2020
arrie boediman la ede
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H