Mohon tunggu...
Arrie Boediman La Ede
Arrie Boediman La Ede Mohon Tunggu... Arsitek - : wisdom is earth

| pesyair sontoloyo di titik nol |

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lidahmu Siletmu

26 November 2016   15:09 Diperbarui: 26 November 2016   15:25 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ini sesuatu tentang lidah
lidah yang menjilat
lidah yang melelet
lidah yang menjadi oknum

akan tetapi,
maaf, ini bukan tentang lidah buaya
atau tentang lidah palsu dibalik senyuman palsu yang menjilat-jilat
pun bukan tentang lidah ular yang bercabang-cabang

kata tetua-tetua
: ini tentang lidah tak bertulang

kata bocah kampung sebelah
: tulangnya di-kemana-kan mbah?

sebagaimana lidah-lidah yang meludah
begitulah lidah-lidah yang mencuih-cuih
yang menjadikan si-salah jadi si-benar
yang menjungkirbalikkan si-benar menjadi si-salah

: amboy, lihatlah!

lidah-lidah itu semakin sering terlihat bermain silat, tak siang, tak malam
mempertontonkan silat kampung dan silat campur pelet
silat yang melindas tanpa belas kasihan demi dan atas nama tujuan-tujuan, kepentingan-kepentingan
silat yang permainannya setajam silet

kata sang kiai
: jagalah ujung lidahmu tuan, agar tak luka dan melukai

â–  sental sentil serambi sentul, 26/11/2016 â– 
■ ©2016-arrie boediman la ede ■

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun