Mohon tunggu...
Arrie Boediman La Ede
Arrie Boediman La Ede Mohon Tunggu... Arsitek - : wisdom is earth

| pesyair sontoloyo di titik nol |

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cukupkah Hanya dengan Meminta Maaf, Tuan?

10 Oktober 2016   23:23 Diperbarui: 11 Oktober 2016   14:47 1656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

baiklah,
baru saja kudengar pernyataan maafmu
entah itu tulus atau tidak atau soal pura-pura atau tidak
itu perkara hatimu
pun, itu urusan kehormatanmu pula

: akankah kupertimbangkan permohonan maafmu?

ini bukan soal harga diri tuan
atau hal ihwal yang berhubungan dengan syahwat politik kelas rendahan
sebab kuanggap perlu menyampaikan kepadamu bahwa ini adalah soal keyakinan tuan
keyakinan yang tidak semestinya kau sentuh
kerana taruhannya sangat mahal

: lalu?

nasi telah menjadi bubur tuan
kata-katamu telah sangat melukai ruang-ruang hati orang-orang disekelilingmu
hati yang sesungguhnya hanya terbuat dari seonggok daging suci
bukan hati yang terbuat dari batu pualam
bukan pula hati yang terbuat dari baja yang mati rasa

: cukupkah hanya dengan meminta maaf tuan?

kuyakinkan kehatiku bahwa apa pun adanya dirimu tuan
kucoba memahami kedalaman isi kepala dan hatimu
kerana kutahu di tempat seperti apa kau berusaha untuk berdiri tegak
maka, kuwakili rasa yang orang-orang yang telah kau lukai; bahwa, sesungguhnya telah kumaafkan dirimu jauh-jauh hari sebelum engkau meminta maaf
sebab, begitulah caraku menegakkan keyakinanku, warisan kearifan dari langit

: "tuan, sesungguhnya bicaramu adalah jendela hatimu; kusarankan, jagalah hatimu!"

â–  sumur serambi sentul, 10/10/2016 â– 
■ ©2016-arrie boediman la ede ■

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun