(tak ingin berkata apa-apa, bahwa mungkin tak ada keabadian yang abadi selain keabadian itu sendiri; sebagaimana sebuah perjalanan yang tak pernah bisa tertuliskan kerana tak ada masa yang abadi, mungkin)
pada ketidakabadian, dimanakah kaki dan jiwa ini mesti kuletakkan? sedangkan paruh waktuku lebih sering kosong di ruang kosong
demi masa, "sesungguhnya diri ini sedang belajar membaca!"
â– sumur serambi sentul, 16/06/2016â–
■©2016-arrie boediman la ede â–
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!