Mohon tunggu...
Arrie Boediman La Ede
Arrie Boediman La Ede Mohon Tunggu... Arsitek - : wisdom is earth

| pesyair sontoloyo di titik nol |

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan yang Mengancam

23 Maret 2016   00:46 Diperbarui: 23 Maret 2016   01:41 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="ill - usernetsite.com"][/caption]sepertinya, tak ada lagi yang mesti dituliskan tentang dia
walau masih ada dua lembar kertas kosong yang tersisa
namun, tak sedikitpun ada keinginan menulis apa saja, siapa saja  
satu kata sekalipun 

mungkin, memang sudah begitu semestinya
bahwa, kisah telah berakhir dengan sendirinya  
dan dirasa tak perlu ada episode-episodenya
sebagaimana kisah yang mengalir disela-sela jari 

dia, perempuan penghadang di simpang tigabelas
tak ada belas kasih pada bahasa tubuhnya
cermin retak yang menghalangi langkahnya
dipijak-pijaknya bersama kegeraman yang tertahan

lalu, disepanjang perjalanan yang memang singkat
angannya dipaksa mengawang-uwung, terantuk-antuk
hingga pada hitungan angka tak terhingga, melayang-layang
tubuh kakunya dilemparkannya ke angkasa, melawan takdirnya

dia, perempuan yang mengancam!

â–  sumur serambi sentul, 23/03/2016 â– 
■ ©2016-arrie boediman la ede ■

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun