Mohon tunggu...
Arrie Boediman La Ede
Arrie Boediman La Ede Mohon Tunggu... Arsitek - : wisdom is earth

| pesyair sontoloyo di titik nol |

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Larilah Takdir Larilah!

13 Maret 2016   00:03 Diperbarui: 13 Maret 2016   00:25 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="ill - slaintemagazine.ie"][/caption]satu, dua hingga tiga baris dari baris kesekian tentang berburu takdir
tak kuasa bagaimana cara mengakhiri; lupa cara mengawali

barangkali begitulah cara hidup pada suatu masa
hidup yang tercatat diberlembar-lembar buku takdir

guratan jaripun sering bercerita tentang kisah yang terbawa angan
kisah yang pergi bersama takdir dikesadaran diri yang terbatas

seketika diri ingin berkata pada malam yang bergerak pada takdirnya
: mampirlah sejenak di serambi jaman yang semakin pekat

lalu, malam-malam yang menyekat tergugu-gugu di pintu takdirnya
tak pernah terkunci; siap menerima siapapun, kapanpun, dimanapun

takdirpun diburu pemburu-pemburunya, tak lari
menunggu penjemputnya; lalu pergi dan berlari, tak ingat kapan berhenti

â–  sumur serambi sentul, 13/03/2016 â– 
■ ©2016-arrie boediman la ede ■

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun