Mohon tunggu...
Arrie Boediman La Ede
Arrie Boediman La Ede Mohon Tunggu... Arsitek - : wisdom is earth

| pesyair sontoloyo di titik nol |

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dunia yang Sakit

4 Februari 2016   21:37 Diperbarui: 4 Februari 2016   22:11 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="il. abc.net.au"][/caption]dan inilah tentang dunia
dunia yang mungkin akan terbolakbalik
utara menjadi selatan, timur menjadi barat
sebagaimana kehidupan itu sendiri;

dunia, mungkin akan jungkir balik
yang baik dikatakan buruk
yang buruk dikatakan baik
sebagaimana perbuatan-perbuatan dan akrobat-akrobat kehidupan

dunia, mungkin akan tinggal separuh
karena separuhnya telah dikuasai oleh penguasa
separuhnya lagi dikontrakkan, mungkin
sebagaimana kekuasaan-kekuasaan dan kepentingan-kepentingan hidup

dunia, mungkin tidak butuh jenis kelamin
karena dunia tak butuh pacaran dan acara perkawinan
tak butuh kakak, adik, dan bahkan dunia tak butuh ibu bapak
duniapun tak beranak dan tak diperanakkan

dunia, mungkin masih berupa kemungkinan
karena dunia yang pasti belum tentu menjadi pasti
sebagaimana kemungkinan-kemungkinan dan kepastian-kepastian itu sendiri
kemungkinan yang pasti dan kepastian yang tak memungkinkan?

inilah mungkin dunia yang pernah diceritakan oleh penerjemah katakata
bahwa, bagaimana mungkin bisa memahami dunia
sedangkan dunia hanya taat dan patuh pada takdirnya bukan taat pada penghuninya
bahwa, mungkin memang benar dunia tak pernah memaksa ingin dipahami

seperti ini dan beginilah dunia
dunia yang menampung segala kebaikan dan keburukan tanpa pernah berkeluhkesah
tapi katanya, dunia sedang sakit flue, pilek, demam dan sakit kepala, sesekali terbatuk-batuk
terpaksa kubertanya dan berpura-pura baik kepada dunia, "wahai dunia, apakah anda butuh seorang dokter?"

â–  sumur serambi sentul, 04/02/2016 â– 
   ■ ©2016-arrie boediman la ede ■

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun